Sedikitnya 40 petugas dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta turun ke jalan
usai pawai Jakarnaval. Sampah-sampah yang berserakan mewarnai hitamnya aspal
Jalan MH Thamrin hingga Bundaran HI siap mereka libas.
Seperti yang
dilakukan salah satu petugas kebersihan bernama Supri (40) di Bundaran HI,
Jakarta Pusat, Minggu (30/6/2013) petang. Dengan menggunakan tongkat dan sapu
lidi, dia mengumpulkan sampah plastik dan kertas yang berserakan. Supri dibantu
oleh rekannya yang mengendarai 20 unit motor bak sampah.
Supri telah bekerja
sejak pukul 17.00 WIB saat pawai masih berlangsung. Rekan-rekannya dibagi
dengan sistem jam kerja shift. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jam kerja
berlebihan akibat sebagian pengunjung dan PKL yang belum sadar kebersihan.
"Kita semua
dari Balai Kota DKI mengikuti mobil karnaval. Pakai sistem estafet dari Balai
Kota sampai Thamrin, terus nanti gantian sampai Bundaran HI. Kita juga pakai handy talky," ujar Supri di Bundaran HI.
Supri menilai
volume sampah dari pengunjung pawai tidak jauh berbeda dengan Malam Muda-Mudi
minggu lalu. Namun ia berharap pengunjung dan PKL memiliki kesadaran akan
kebersihan dan memanfaatkan kantong plastik hitam yang disediakan pada acara
selanjutnya.
"Kalau bisa
tahun berikutnya diatur, PKL juga diatur kalau buang sampah, kan sudah
disediakan kantong, tolong dimanfaatkan. Jangan buang di jalan," kata
Supri yang berasal dari perusahaan jasa Sarana Organtama Resik (SOR).
Puluhan kantong
plastik hitam memang terpasang di sepanjang Jalan MH Thamrin hingga Bundaran
HI. Kantong-kantong tersebut kini menggembung karena berisi penuh sampah dan
dikumpulkan oleh rekan-rekan Supri.
"Seperti itu
agar nggak terlalu capek dan nggak menumpuk kerjaan shift terakhir, nanti
tugasnya dibagi-bagi," ujar Supri yang kembali melanjutkan tugasnya hingga
tiga jam ke depan.
Post Date : 01 Juli 2013
|