|
TEBING TINGGI – Naiknya debit air Sungai Musi menyebabkan Desa Baturaja Baru dan Desa Baturaja Lama, Kecamatan Tebing Tinggi, kembali dihantam banjir kemarin. Meskipun tidak semua wilayah kedua desa tersebut terendam air, akses menuju kedua desa tersebut terputus karena terendam hingga 1 meter lebih (sepinggang orang dewasa). Kondisi ini menyulitkan warga untuk beraktivitas.Terjadinya banjir bandang yang juga melanda tiga desa di Kecamatan Pendopo, yang merupakan bagian hulu Sungai Musi,menyebabkan warga di dua desa tersebut cemas dan panik. Camat Tebing Tinggi Alhumaidi Saman mengatakan, sejauh ini kondisi di dua desa tersebut masih terkendali, meskipun ketinggian air belum surut. Kejadian tersebut tidak menyebabkan kerusakan, tetapi warga tetap diminta waspada dan siaga. “Di Desa Baturaja Baru sekitar 100 rumah yang terkena dampaknya dan di Desa Baturaja Lama sekitar 50 rumah,” katanya kemarin. Dari data yang dihimpun,sejauh ini tidak ada kerusakan bangunan, khususnya rumah warga, akibat naiknya debit air Sungai Musi tersebut.Hanya,areal persawahan serta kebun milik warga,khususnya di dekat aliran sungai,terendam dan ada warga yang mengalami kerugian akibat gagal panen. Mereka beserta warga terus mengantisipasi kalau debit air tambah naik dan semakin banyak rumah warga yang digenangi air. “Luasan dan berapa sawah warga yang mengalami gagal panen dan rusak akibat kejadian ini masih kita data,saat ini agak sulit karena air masih menggenangi wilayah tersebut,”ujarnya. Menurut warga Desa Terusan Baru,Ismail,kejadian seperti itu sudah beberapa kali terjadi. Namun, mendengar ada kejadian banjir bandang yang melanda tiga desa di Kecamatan Pendopo, warga desa tersebut panik dan cemas.Mengingat,kondisi geografis desa tersebut sangat dekatdanhanya beberapameter dari permukaan air Sungai Musi saat normal. Bahkan, sebagai antisipasi, tidak sedikit warga yang sudah mulai mengungsikan diri ke rumah sanak saudara lainnya, seperti ke Tebing Tinggi,khususnya para lansia dan yang memiliki bayi.Sebab,kejadian yang terjadi di Pendopo menghantui juga masyarakat desa tersebut. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Empatlawang terus melakukan antisipasi dan pemantauan titiktitik lokasi rawan banjir, khususnya banjir bandang di wilayah Empatlawang. Menurut Kepala BPBD Empatlawang Hasbullah, pihaknya saat ini mengerahkan semua personel, khususnya di UPTD BPBD di beberapa zona, seperti Kecamatan Pendopo, Lintang Kanan, dan Ulu Musi. Sebab,saat ini curah hujan masih tinggi. Kadinsos Empatlawang Lukman Panggarbessy mengatakan, pihaknya sejauh ini terus melakukan pendataan mengenai jumlah dan total riil korban, khususnya rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di tiga desa tersebut. Untuk penanganan awal pascabencana, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum, termasuk bahan makanan. irhamudin Post Date : 13 Februari 2013 |