Pemenuhan Kebutuhan Air Minum Masih Tergantung pada Produk Luar Negeri

Sumber:suaramerdeka.com - 24 November 2014
Kategori:Air Minum
Ketua Waterplan Community Rinaldhy Zulfahmi mengatakan bahwa selama ini pemenuhan kebutuhan akan air minum masyarakat Indonesia masih sangat bergantung dari produk luar negeri.

Setidaknya ada 14 pabrik air minum kemasan asing yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang menyuplai kebutuhan air minum warga Indonesia.

”Keuntungan bersih untuk industri air minum bisa mencapai Rp 96 Miliar per tahunnya. Kenapa kita tidak bisa mandiri sediakan air minum malah bergantung pada produk luar negeri?” katanya menyayangkan.

Hal tersebut menurutnya terjadi karena kecenderungan masyarakat Indonesia yang masih malas melakukan pengolahan air minum secara mandiri. Karenanya penting untuk mengembangkan industri air minum secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan pada produk asing.

Sementara Harjono Sujanadi, dari Direktorat Jendral Cipta Karya Kementrian PU mengatakan  kebutuhan air minum masyarakat mengalami peningkatan setiap tahunnya.  Karenanya pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan air minum bagi masyarakat.

Seperti pada tahun 2012 lalu pihaknya baru bisa memberikan akses pelayanan air minum sebesar 37%, lalu naik menjadi 67% di tahun 2013. ”Kita menargetkan di 2019 mendatang seluruh masyarakat Indonesia bisa mendapat pelayanan air minum, 100% terpenuhi kebutuhan air minumnya. SPAM Kampus UGM ini adalah salah satu bagian target tersebut,” tegasnya.

Ditambahkan, selain berupaya mewujudkan pemenuhan penyediaan air minum dan sanitasi masyarakat, Kementrian PU juga tengah berupaya mewujudkan kota tanpa kumuh.

Hal itu dilakukan dengan menyediakan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung serta didukung oleh sistem pembiayaan peumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien dan akuntabel. ”Arahan RPJMN III juga mewujudkan kota tanpa pemukiman kumuh dan sanitasi yang memadahi,” tambahnya.



Post Date : 24 November 2014