|
Sebanyak 30 ribu kepala keluarga di Kota Semarang ternyata tidak memiliki jamban di rumah mereka. Menanggapi hal itu, Kodam IV/Diponegoro mengadakan program jambanisasi dengan membuat 1.500 jamban di tiga Kecamatan di Semarang. Pembuatan jamban tersebut dilakukan di Kecamatan Tembalang, Kecamatan Mijen, dan Kecamatan Gunungpati. Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo mengatakan pengerjaan 1.500 oleh anggota TNI dan warga itu akan dilaksanakan dalam masa waktu dua bulan, dari Juli hingga akhir Agustus. "Kegiatan ini adalah aksi sosial untuk membantu warga yang saat ini belum memiliki jamban. Dengan jambanisasi ini kami ingin memberantas diare sehingga masyarakat bisa hidup sehat," kata Sunindyo acara pemberian bantuan Jambanisasi di Kelurahan Kramas, Tembalang, Semarang, Senin (7/7/2014). Pemberian bantuan tersebut, lanjut Pangdam, juga untuk memberikan pembinaan teritorial di lingkungan Mitra Binaan Kodam IV/Diponegoro. Rencananya pemberian bantuan juga akan dilakukan di beberapa wilayah di Jateng. "Ini juga memecahkan rekor MURI sebelumnya di Kalimantan Barat yang membuat Jamban sebanyak 1.200 unit," tandas Pangdam. Sementara itu Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan di Semarang tercatat 30 ribu kepala keluarga masih belum memiliki jamban. Dan lebih dari 50 persen warga di Jateng masuk Rumah Sakit akibat penyakit infeksi usus menular yang salah satu penyebabnya adalah tinja di ruang terbuka. "Saya berharap kepada sedulur-sedulur warga masyarakat agar dapat memanfaatkan jamban dengan sebaik-baiknya. Membangun kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama," tandas Hendrar. Ketua Pengda Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Jateng, Agus S Winarto yang ikut dalam acara pemberian bantuan itu menambahkan, secara nasional 42 juta kepala keluarga di Indonesia belum memiliki jamban. Hal itu menyebabkan sejumlah penyakit pencernaan seperti diare. Bahkan dari data yang ada, setiap tahunnnya sekitar 165 ribu warga meninggal karena diare. "Semoga bisa jadi gerakan nasional dan dalam waktu lima tahun angka kematian akibat diare di Indonesia bisa mencapai angka nol persen," kata Agus. Pembuatan 1.500 jamban tersebut dimulai simbolik dengan meyerahkan pispot kepada salah satu warga Tembalang. Warga pun antusias dengan bantuan yang diberikan oleh Kodam IV/Diponegoro itu. "Senang, sekarang kami punya jamban sendiri," kata seorang warga, Budi. Post Date : 08 Juli 2014 |