|
Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg Tabanan akhirnya memiliki tempat mengelola berbagai jenis sampah. Tempat tersebut adalah Bank Sampah Buana Lestari yang berlokasi di Jalan Srigati, Banjar Dinas Bajera Kelod, Desa Bajera, Selemadeg. Pembukaan bank sampah tersebut langsung diresmikan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti yang didampingi Ketua DPRD Tabanan Ketut Suryadi dan Wakil Bupati Komang Gede Sanjaya, Senin (20/1). Pembukaan ditandai dengan pemotongan pita dan lanjut meninjau serta melihat berbagai hasil kreativitas yang dibuat oleh ibu-ibu PKK Desa Bajera. Adapun jenis sampah yang bisa di tabung, diantaranya sampah plastik, besi, kertas, kardus, senk, aluminium dan barang bekas lainnya. Menurut Perbekel Desa Bajera Wayan Alit Sutama, pembangunan Bank Sampah Buana Lestari dilakukan bertahap sejak tahun 2012 lalu dengan menggunakan dana dari PNPM-MPd. Dimana kini bank sampah tersebut memiliki nasabah sebanyak 20 orang. Sampah yang dibeli dari masyarakatpun dihargai bervariasi. Mulai dari harga Rp. 400 untuk plastik kresek, Rp. 2.000 untuk aneka plastic hingga logam tembaga yang dihargai Rp. 50.000. “Kami sangat senang, akhirnya Desa Bajera memiliki bank sampah. Karena sampah yang terbuang bisa didaur ulang dan menghasilkan nilai yang ekonomis,” ungkapnya. Pengelola Bank Sampah Buana Lestari Ketut Leo Wirajaya, menjelaskan cara menabung untuk para nasabah. Seperti pilahlah sampah di rumah, setorkan sampah ke bank sampah keliling, selanjutnya sampah akan ditimbang dan dicatat sesuai jenisnya, dan dibayarkan sesuai dengan daftar harga. Karena menurutnya, dengan menabung di bank sampah berarti kita telah ikut menjagaga lingkungan Desa Bajera. Pembangunan bank sampah di Desa Bajera mendapat apresiasi dari orang nomor satu di Tabanan. Bupati menyatakan, pemilahan sampah organik dan non organik memiliki arti yang sangat penting, karena pemanfaatan kembali sampah-sampah plastik mampu menghasilkan produk daur ulang bernilai ekonomis dan mendukung ekonomi kerakyatan. “Jika sebelumnya sampah hanya dipandang sebagai beban, namun kini jika kita pintar memilahnya maka sampah akan dapat menghasilkan uang bagi kita,” katanya. Sampah menjadi berkah. Itulah yang terus disosialisasikan oleh Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti pada setiap kesempatan. Selain bisa membantu perekonomian ibu rumah tangga, kegiatan ini juga bisa menjaga lingkungan tetap bersih dan hijau. Karena sampah plastic dapat diolah menjadi berbagai cindera mata, mulai dari tas, dompet, kalung dan bunga. “Mari kita belajar terus dan perbaharui potensi-potensi yang ada di Tabanan. Karena kesejahteraan masyarakat berasal dari, oleh dan untuk masyarakat,” paparnya. Post Date : 21 Januari 2014 |