|
Kementerian Pekerjaan Umum mengucurkan dana US$ 244 juta atau sekitar Rp 2,3 triliun kepada 219 kabupaten/kota, untuk perbaikan sarana layanan air bersih dan sanitasi. Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Imam S. Ernawi mengungkapkan, dana tersebut didapatkan dari 3 sumber, yakni pinjaman Bank Dunia US$ 100 juta, hibah dari pemerintah Australia US$ 44 juta, dan APBN sebesar US$ 100 juta. "Yang sekarang ini US$ 100 juta dari Bank Dunia hibahnya, dari Australia US$ 44 juta, rupiahnya dari APBN US$ 100 juta," kata Imam saat ditemui di sela acara Rapat Koordinasi Nasional Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Patimura, Rabu (29/5/2013). Imam menjelaskan, rata-rata setiap desa akan mendapatkan dana sekitar Rp 275 juta untuk memperbaiki sistem sanitasi dan layanan air minum. Namun mekanismenya ditentukan oleh pemerintah kab/kota setempat. "Untuk perhitungan dasarnya Rp 275 juta per desa. Tapi nanti tidak otomatis dapat Rp 275. Kalau nanti setiap Kabupaten itu ada 10 desa, nanti ditentukan oleh kabupatennya (kota). Nanti tergantung prioritas," ujarnya. Kucuran dana setara dengan Rp 2,3 triliun tersebut akan disebar di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, selama 4 tahun program Papimnas ini berlangsung. Diharapkan, dengan adanya bantuan ini target Millenium Development Goals tahun 2015 terkait pelayanan air minum dan sanitasi. "Itu untuk 4 tahun terhitung dari Papimnas yang sekarang," tutup Imam. Post Date : 29 Mei 2013 |