Walikota Tebingtinggi
Ir H Umar Zunaidi Hasibuan berharap Indonesia Urban Water, Sanitation and
Hygiene (IUWASH) United States Agency for International Development (USAID)
tetap memberikan pendampingan dalam peningkatan kemampuan keuangan PDAM Tirta
Bulian.
“Kami ingin
rekan-rekan IUWASH tetap memberikan pendampingan dalam peningkatan kemampuan
keuangan PDAM Tirta Bulian, terutama dalam penyusunan business plan, billing
accounting system serta restrukturisasi hutang,
” hal itu dikatakan Walikota Tebingtinggi pada acara pemaparan laporan
perkembangan dan rencana kerja program kerjasama IUWASH-USAID dengan Pemko
Tebingtinggi, Senin (3/6) di ruang Data Sekretariat Pemko Tebingtinggi.
Secara khusus, Walikota Umar Zunaidi Hasibuan bermohon agar IUWASH dapat membantu
Pemko Tebingtinggi dalam melakukan kerjasama dengan Pemkab Serdang Bedagai
(Sergai) dalam peningkatan pelayanan air bersih melalui program Spam regional.
“Untuk perencanaan cakupan pelayanan melalui pengadaan jaringan transmisi
telah kami ajukan melalui pendanaan APBN 2014 lebih kurang sebesar Rp 73 miliar
kepada Kementerian PU.
Di samping itu, kami juga berharap untuk dibantu apakah memungkinkan bagi Kota
Tebingtinggi untuk menerapkan skema mikro kredit dalam peningkatan pelayanan
air bersih,” harap Umar Zunaidi.
Ke depan, lanjut walikota, Pemko Tebingtinggi akan memiliki sistem pengelolaan
limbah domestik yang komprehensif, mulai dari perencanaan, regulasi, sistem
operasi dan sistem monitoring.
“Kami mohonkan agar IUWASH mendampingi secara intensif dalam hal penyusunan
Perda pengelolaan limbah rumah tangga dan pembentukan UPTD (Unit Pelaksana
Teknis Daerah) air limbah yang bertugas mengelola limbah rumah tangga, baik
dari sistem individual, komunal maupun sewerage system,” mohon walikota di
depan Chief Cordinator IUWASH-USAID Louis O Brian dan Regional Cordinator Ir
Subahri Ritonga MM.
“Kami berkeinginan sistem pengelolaan limbah rumah tangga khususnya, penyedotan
lumpur tinja menggunakan sistem terjadwal. Artinya, setiap rumah tangga atau
unit kegiatan di Kota Tebingtinggi yang menghasilkan limbah rumah tangga dapat
tercatat sebagai pelanggan UPTD Air Limbah tersebut,” kata Umar Hasibuan.
Umar menambahkan, karena hal ini relatif baru bagi pihaknya maka dimohon agar
IUWASH membantu mendampingi proses perubahan perilaku kepada masyarakat agar
bersedia menjadi pelanggan dan bersedia membayar pengelolaan limbah rumah
tangga kepada UPTD.
Sebelumnya, Regional Cordinator IUWASH USAID Ir Subahri Ritonga MM
menyampaikan, IUWASH-USAID dan Pemko Tebingtinggi pada tanggal 10 Oktober 2011
telah menjalin kerjasama dan kesepakatan untuk membantu Kota Tebingtinggi
melalui perluasan akses terhadap air minum dan layanan sanitasi yang aman.
Disebutkan, hasil yang telah dicapai hingga tahun 2013 ini adalah sebanyak 100
kepala keluarga (500 orang) telah menggunakan sarana MCK (mandi cuci kakus) dan
bersedia membayar iuran rutin pengelolaan, 115 KK (575 orang) mau menjadi
pengguna fasilitas IPAL dan bersedia membayar iuran pengelolaan,
sebanyak 6 kelompok sosial masyarakat (KSM) ditiap lingkungan memobilisasi
program peningkatan akses terhadap sanitasi dan memperomosikan perilaku hidup
bersih dan sehat, serta 200 orang dilatih sebagai sanitarian, anggota KSM
pengelola, tim promosi, anak sebagai peer educator serta perangkat
kelurahan/kecamatan.
Ditambahkan, pada tahun 2013 akan dibangun instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) komunal berskala besar masing-masing di Lingkungan II dan IV Kelurahan
Badak Bejuang Kecamatan Tebingtinggi Kota.
Post Date : 05 Juni 2013
|