[TEGAL] Sedikitnya 26 desa yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng), tengah mengalami krisis air bersih karena kemarau panjang. Kelima kecamatan tersebut, yakni Balapulang, Kedungbanteng, Jatinegara, Suradadi, dan Warureja,
"Sumur dan sungai-sungai yang ada di kelima kecamatan tadi sudah mengering, sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih, baik untuk memasak maupun mandi," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Tegal, Nurkholis, di Tegal, Sabtu (10/10) pagi
Dari 26 desa yang kekeringan itu, sembilan desa di Kecamatan Jatinegara warganya paling menderita akibat krisis air bersih tersebut. Tiga desa di ataranya Sumbarang, Argatawang, dan Tamansari. Warga di sini tak pernah mandi karena langkanya air. Kecamatan Warureja ada enam desa krisis air bersih, Suradadi empat desa, Kedungbanteng tiga desa dan Balapulang dua desa, katanya.
Dikatakan, bila sampai minggu depan hujan belum turun, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih itu dipastikan akan terus bertambah. Permintaan air bersih dari desa-desa sekitarnya juga sudah mulai berdatangan.
Selama kemarau ini, bantuan air bersih yang telah dikirimkan sebanyak 64.000 liter ke desa-desa di tiga kecamatan, yakni Jatinegara, Suradadi, dan Warureja. Biaya pengiriman itu mencapai Rp 30 juta. Dengan bertambahnya desa yang krisis air bersih, maka dana pengadaan air bersih terus membengkak. [WMO/M-11]
Post Date : 10 Oktober 2009
|
