|
Sebanyak 66 kabupaten dan kota penerima program hibah air
minum tahap II bantuan dari Australian Government Overseas Aid Program (Ausaid)
akan diidentifikasi (baseline survey) terkait dengan data masyarakat
berpenghasilan rendah (MBR) penerima program tersebut. Setelah baseline survey
selesai dan mendapatkan surat penetapan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu),
maka pembangunan fisik dapat dilaksanakan. Direktur Bina Program
Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU),
Antonius Budiono, kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/5), mengatakan, program
hibah untuk 66 kabupaten/kota tersebut diperkirakan akan menambah alokasi sambungan
rumah (SR) air minum sebanyak 173.500 SR dengan perkiraan nilai hibah yang
terserap sebesar Rp 455 miliar. ”Tidak hanya air minum,
program ini juga untuk air limbah pada tiga kota dan satu provinsi yang
diperkirakan akan menambah 9000 SR dengan nilai hibah Rp 45 miliar,” kata dia. Antonius menghimbau kepada
kabupaten/kota yang belum melengkapi data agar segera melengkapi sehingga
proses baseline survei dapat dilaksanakan dengan lancar. Ia berharap komitmen
pemda dalam program ini, karena target air minum dan air limbah dalam MDGs 2015
masih kurang. "Jika pemerintah
kota/kabupaten memiliki komitmen tinggi, kami juga tidak segan-segan untuk
memberikan bantuan program lain," tegas Antonius. Kepala Program Hibah Ausaid,
Chandra Situmorang, mengatakan, pelaksanaan kick off meeting regional barat di
Jakarta ini merupakan seri pelaksanaan kick off meeting yang keempat, setelah
sebelumnya dilaksanakan untuk regional Jawa, Kalimantan dan Indonesia Timur.
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memastikan kesiapan dokumen
kabupaten/kota dalam pelaksanaan baseline survey. "Saat ini telah
dimobilisasi konsultan dari India untuk melaksanakan survey wilayah Barat,”
kata dia. Ia menambahkan, dari 25
Kabupaten/Kota Wilayah Barat yang akan melaksanakan baseline survey di wilayah
barat, terdiri dari 21 Kota/kabupaten yang telah mendapatkan Surat Penerusan
Pinjaman Hibah (SPPH) program air minum, dan tiga kota dan satu provinsi yang
masih dalam proses penerbitan SPPH Program Air Limbah di Kemenkeu. Pelaksanaan program hibah
untuk 66 kabupaten/kota ini menerapkan konsep output based. Pendekatan ini
mengandung makna bahwa pemerintah daerah membangun dahulu baru kemudian
pencairan dana hibah dapat dilakukan. Untuk 66 kabupaten/kota
tersebut, rencananya tahun ini selesai pemasangan jaringan dan akhir tahun 2013
akan diverifikasi untuk mendapat kucuran dana hibah. Pada pogram hibah tahap
kedua ini, total hibah yang digulirkan senilai 190 juta dolar Australia dan
berlaku dari Juni 2012 hingga 2015. Post Date : 08 Mei 2013 |