|
Sejumlah warga Kampung Pasirjati, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung mengeluhkan pasokan air bersih dari PDAM. Pasalnya hampir dua tahun pasokan air dari PDAM Tirta Multatuli Lebak tidak mengalir dengan lancar. Akibatnya warga terpaksa menggunakan air dari mushola terdekat di kampung setempat. Saleh (50), seorang warga Kampung Pasirjati mengatakan, macetnya pasokan air dari PDAM berdampak pada terhambatnya aktivitas warga sehari-hari, seperti mandi, cuci dan kakus (MCK). “Kondisi seperti ini sudah berlangsung selama dua tahun lebih. Air dari PDAM kurang lancar dan ini sangat merepotkan kami,” kata Saleh, Rabu (24/4). Keluhan serupa disampaikan warga Kampung Pasirjati lainnya, Salik (60). Dia mengaku kewalahan mencari air bersih. Masih kata dia, banyak warga yang terpaksa menggunakan air dar mushala di kampungnya. “Air biasanya mengalir sekitar pukul 01.00 dini hari, saat kita sedang lelap tidur. Itu pun kurang lancar dan kualitas airnyapun kurang baik. Terpaksa kami menggunakan air dari mushala, itu pun Menanggapi keluhan warga itu, Direktur PDAM Tirta Multatuli “Ini bukan masalah pelayanannya yang kurang optimal, tapi karena daerahnya (Pasirjati, red) yang tinggi. Jadi, kami tidak mampu melayani pelanggan di Pasirjati pada jam yang sibuk seperti pagi hari. Selama ini kami belum bisa, kecuali memindahkan instalasi beberapa tekanan yang besar ke saluran yang besar,” ujar Ridwan di sela-sela Porseni PDAM se-Banten di Alun-alun Rangkasbitung, Rabu (24/4). Sementara Sekda Kabupaten Lebak, Dede Jaelani meminta PDAM Lebak meningkatkan kualitas pelayanannya, mengingat air minum merupakan kebutuhan kedua bagi manusia, setelah udara. Menurut Dede, kendati kualitas pelayanan PDAM terbilang meningkat yang dibuktikan dengan semakin banyaknya jumlah konsumen, namun peningkatan pelayanan harus terus dilakukan. Post Date : 26 April 2013 |