|
Kediri, Kompas - Banjir bandang di aliran lahar Gunung Kelud, yaitu Sungai Srinjing, sejak Senin (23/2) membuat 240 rumah di tiga kecamatan di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, rusak parah terendam lumpur. Sampai Selasa kemarin, warga masih mengungsi karena khawatir banjir susulan. Koordinator Relawan Kelud Joni Arifin mengatakan, banjir bandang terjadi hari Senin pukul 18.00, setelah hujan deras mengguyur sejak pukul 15.00. Selain merendam rumah, banjir bandang yang membawa ribuan meter kubik kayu dan lumpur itu juga mengakibatkan tiga jembatan rusak. Jalur transportasi dan ekonomi masyarakat terputus. Warga Desa Manggis, Kecamatan Puncu, terisolasi dan harus memutar sejauh 6 kilometer untuk keluar desa. Sebuah truk pengangkut pasir hanyut dan seorang warga Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, bernama Boiran (45) dilaporkan hilang. Boiran diduga terjebak banjir lumpur dalam perjalanan mengungsi ke balai desa. Banjir di Kabupaten Bojonegoro juga menelan tiga korban jiwa. Mereka adalah Sanun (15), Ali Rifai (30), dan Suparmin (45). Sanun dan Suparmin terseret banjir, sementara Ali tersengat listrik. Tiga kecamatan yang terendam banjir meliputi Puncu, Pare, dan Kepung. Tinggi lumpur 50 cm–80 cm. Ratusan warga di tiga kecamatan itu mengungsi. Banjir bandang dari Gunung Kelud juga menyebabkan jembatan Dusun Munjung, satu-satunya jembatan dan jalan yang menghubungkan lima dusun di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, dengan jalan raya Provinsi Malang-Kediri, diterjang bebatuan, pasir, dan air dari Sungai Lumbang. Menurut Kepala Desa Pandansari Sakirman, ada sekitar 600 keluarga di Dusun Sedawan, Klangon, Munjung, Pait, dan Putut terisolasi. ”Ekonomi warga sebagai peternak susu sapi terganggu karena truk susu tidak bisa melintas. Akses warga pekerja pabrik rokok Sampoerna yang dikerjasamakan dengan KUD Ngantang terputus.” katanya. Hujan deras mengakibatkan sedikitnya 150 rumah terendam banjir akibat luapan Sungai Kalasan di Desa Gampengrejo, Kediri. Banjir menyebabkan 30 hektar sawah gagal panen. Banjir bandang menerjang 1.056 rumah dan menyebabkan lima jembatan rusak di Kecamatan Tambakrejo dan Padhangan, Kabupaten Bojonegoro. Delapan rumah roboh dan lima rumah rusak berat serta seekor sapi hanyut. Di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa barat, mulai Senin didirikan dapur umum yang menyediakan nasi bungkus bagi para korban banjir. The Royal Bank of Scotland Indonesia bersama Habitat for Humanity Indonesia membantu renovasi 71 rumah korban banjir di Kampung Bororejo, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah. (NIK/ODY/ACI/ELD/EKI) Post Date : 25 Februari 2009 |