Anggaran Kementerian PU Turun Tipis di 2014

Sumber:neraca.co.id - 2 Januari 2014
Kategori:Air Minum

Alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum pada 2014 yang disetujui sebesar Rp84,14 triliun atau menurun 2,79% dari total pagu di 2013 senilai Rp86,49 triliun. Dari total pagu itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Penataan Ruang memperoleh anggaran sebesar Rp1,21 triliun atau melonjak 53,5%. Hal ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah direktorat tersebut. Sebelumnya, dalam pagu anggaran 2013, Ditjen Penataan Ruang hanya memperoleh dana sebesar Rp793,6 miliar.

Adapun Ditjen Bina Marga tetap memperoleh anggaran terbesar yaitu Rp43,04 triliun atau meningkat 10,3% dari sebelumnya yang hanya Rp38,99 triliun. Namun dua ditjen lainnya mengalami penurunan penerimaan anggaran. Ditjen Sumber Daya Air menerima Rp21,12 triliun atau menurun 9,7% dari sebelumnya sebesar Rp23,17 triliun. Ditjen Cipta Karya mendapatkan Rp16,98 triliun atau menurun 29,2% dari sebelumnya yang senilai Rp21,95 triliun.

Tak hanya itu, alokasi anggaran Kementerian PU ini terbagi atas rupiah murni senilai Rp76,408 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp24,396 triliun, Badan Layanan Umum (BLU) Rp25 triliun, Pinjaman Luar Negeri Rp7,314 triliun serta Pinjaman Dalam Negeri Rp375,695 miliar.

Terkait penyerapan anggaran, hingga 30 Desember 2013, Kementerian PU mengaku telah menyerap anggaran sebesar 91,63% atau senilai Rp79,04 triliun, dari total pagu sebesar Rp86,49 triliun. Ditjen Bina Marga tercatat telah menyerap 92,19% atau sebesar Rp35,95 triliun dari pagu anggaran Rp38,99 triliun.

Disusul Ditjen Sumber Daya Air menyerap Rp20,43 triliun (88,17%) dari pagu anggaran Rp 23,17 triliun. Ditjen Cipta Karya menyerap Rp20,51 triliun (93,54%) dari pagu anggaran Rp21,95 triliun. Dan, Ditjen Penataan Ruang yang menyerap Rp704,84 miliar (88,82%) dari pagu anggaran Rp793,68 miliar.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, mengatakan kurang tingginya penyerapan anggaran pada tahun ini dikarenakan adanya tambahan dana APBN Perubahan yang cukup besar mendekati akhir 2013. Hal ini, ungkap Djoko, berpengaruh pada penyerapan anggaran di kementeriannya yang kurang maksimal. “Ini merupakan kesalahan di internal pemerintah,” kata dia di Jakarta, Selasa (31/12).

Targetkan 65%

Selain itu, Djoko juga menjelaskan, hingga saat ini cakupan air bersih terhadap seluruh rakyat Indonesia baru mencapai 61,8%. Target ini merupakan pencapaian dari progres program tahun anggaran 2010-2013. Maka dari itu, pihaknya menargetkan cakupan air bersih sebesar 65% hingga 2015 mendatang. "Itu adalah target MDGs yang dicanangkan pemerintah," ungkapnya.

Dia menuturkan, target jangka menengah 2010-2014 untuk kapasitas aliran air adalah 20,801 liter per detik. Sementara itu, hingga 2013, pemerintah telah meningkatkan kapasitas pasokan air bersih mencapai 24,574 liter per detik. Menurut Djoko, jumlah tersebut sudah melebihi 3,773 per detik dari target jangka menengah.

Akan tetapi, pada tahun depan, pemerintah tetap menargetkan peningkatan kapasitas pasokan air hingga 10,113 liter per detik. Djoko menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 9.829.600 jiwa telah memiliki akses air bersih. "Tahun 2014, rencananya kami akan menambah 4.045.215 jiwa yang bisa mengakses air bersih di seluruh Indonesia," imbuhnya.

Dia menyebutkan, target jangka menengah 2010-2014 Kementerian PU untuk bidang air bersih adalah membuat saluran di 730 kawasan. Adapun hingga 2013, jumlah saluran yang sudah dibuat Kementerian PU mencapai 2.798 kawasan, atau melampaui yang ditargetkan. "Untuk 2014, kami menargetkan pembangunan akses air bersih di 513 kawasan," tandas Djoko.

 



Post Date : 03 Januari 2014