|
SRAGEN - Sedikitnya 24.335 warga di Kabupaten Sragen terancam kekurangan air bersih saat kemarau. Ribuan warga tersebut berasal dari 32 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Sragen, yakni Kecamatan Sumberlawang, Mondokan, Tangen, Jenar, Miri, Gesi dan Masaran. Menurut Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Pemkab Sragen Ir Djoko Purwanto, di antara ketujuh kecamatan tersebut, kondisi paling parah adalah Kecamatan Sumberlawang dan Mondokan. Kedua wilayah tersebut setiap tahun membutuhkan pengedropan air bersih untuk konsumsi warga, sedangkan untuk Kecamatan Masaran tidak setiap tahun mengajukan permintaan bantuan air. ''Musim kemarau tahun 2005, Pemkab Sragen mendistribusikan bantuan air 942 tangki untuk 24.335 jiwa di tujuh kecamatan tersebut pada kurun waktu Juli-Oktober,'' ujarnya, kemarin. Lebih lanjut diungkapkan, langganan kekeringan di Sragen, di Kecamatan Miri melanda dua desa terbagi dalam tiga dukuh dengan 257 keluarga atau 1.206 jiwa. Di Kecamatan Sumberlawang kekeringan melanda delapan desa yang terbagi dalam 16 dukuh dengan jumlah keluarga 1.736 atau 6.345 jiwa. Di Kecamatan Mondokan kekeringan menyerang empat desa yang meliputi 12 dukuh dengan 1.261 keluarga atau 5.184 jiwa. Kemudian di Tangen, kekeringan melanda tiga desa yang meliputi 11 dukuh dengan 924 keluarga atau 3.503 jiwa. Di Kecamatan Jenar, kekeringan juga mengancam lima desa yang meliputi 23 dukuh atau 1.627 keluarga dengan 5.302 jiwa. Kemudian di Kecamatan Gesi, kekeringan melanda satu desa yang meliputi tiga dukuh dengan 177 keluarga atau 727 jiwa. Sejauh ini, ujar Joko, Sragen masih dinyatakan aman dari ancaman kekeringan. Namun meski masalah klasik itu belum muncul, Pemkab telah bersiap mengantisipasi ancaman rutin tersebut. Menurutnya, di wilayah yang selama ini rawan kekeringan, kebutuhan air bersih bagi penduduk masih mencukupi. Kalaupun ada kekurangan, menurut dia, adalah kebutuhan air untuk pertanian, sedangkan untuk kebutuhan air minum dan untuk mandi dinilai belum ada kerawanan. Setiap musim kemarau, jelas dia, Pemkab Sragen telah menyiapkan keperluan untuk pengedropan air bersih jika sewaktu-waktu diminta masyarakat. Persiapan meliputi truk tangki milik Pemkab dan PDAM. (hsn-67n) Post Date : 19 Mei 2006 |