23 Tewas Setelah Minum Air Tercemar

Sumber:Koran Tempo - 26 November 2008
Kategori:Sanitasi

MAKASSAR -- Dampak banjir selama dua bulan terakhir yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menewaskan 23 warga. Semua korban tewas bukan karena tenggelam, melainkan akibat terserang wabah diare setelah mengkonsumsi air sumur yang tercemar.

"Penyebabnya, air minum yang mereka konsumsi tercemar," kata Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh di Ruang Galaktika Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, kemarin.

Banjir yang berlangsung sejak September hingga pertengahan November, kata Anwar, membuat sungai dan sumur yang merupakan sumber air minum masyarakat tercemar.

Untuk meminimalisasi korban lanjutan, pihaknya sedang mengupayakan proyek air bersih yang akan disebar di 60 kecamatan di Sulawesi Barat. "Proyek air bersih ini dilaksanakan secepatnya," ujar Anwar tanpa menyebutkan waktunya.

Dia optimistis langkahnya akan berhasil karena Sulawesi Barat telah mendapat bantuan dari Departemen Pekerjaan Umum sebesar Rp 13 miliar. Sebenarnya, Anwar menambahkan, dana ideal yang dibutuhkan sekitar Rp 21 miliar. Untuk itu, dia akan meminta dana tambahan Rp 8 miliar. "Pembangunan proyek air bersih ini akan memprioritaskan daerah yang paling membutuhkan," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar Ahmad Aziz saat dihubungi Tempo melalui telepon mengatakan jumlah korban meninggal akibat diare di Polewali Mandar sudah mencapai 23 orang. "Sebagian besar korban meninggal adalah anak-anak, ada ibu hamil juga dan beberapa orang dewasa," ujar Aziz.

Wabah diare yang menyerang sejumlah wilayah ini terjadi sejak akhir September hingga saat ini, tapi puncaknya saat terjadi hujan lebat pada pekan keempat Oktober dan minggu pertama November.

Hujan lebat, kata dia, mengakibatkan banjir dan genangan di lima kecamatan, yakni Batu Pangnga, Mappili, Pambusua, Pekkabata, dan Anreapi. Di wilayah tersebutlah jumlah pasien diare paling banyak, dan beberapa di antaranya meninggal. Dua pekan terakhir ini wabah diare juga menyerang Kecamatan Campalagia. Di daerah ini, dikabarkan empat orang meninggal.

Data Dinas Kesehatan Polewali Mandar menyebutkan, sejak Oktober hingga pertengahan November, terdapat 1.188 pasien yang datang ke tempat layanan kesehatan untuk berobat.

Menurut Aziz, besarnya jumlah warga yang terserang diare ini akibat perilaku hidup mereka yang terbiasa mengkonsumsi air tidak dimasak. "Rata-rata mereka minum air yang tak dimasak," katanya.

Sebenarnya, kata Azis, sekitar 70 persen warga Polewali Mandar sudah mendapat akses sumber air bersih, tapi tidak diiringi perilaku hidup sehat dengan mengkonsumsi air yang telah dimasak. Adapun bagi 30 persen warga yang belum mendapat layanan air bersih, pemerintah setempat bersama UNICEF menyiapkan alat penjernih air. IRMAWATI



Post Date : 26 November 2008