Tangerang Jajaki Bangun TPA Rp1,6 Triliun

Sumber:Jurnal Nasional - 08 April 2013
Kategori:Sampah Luar Jakarta
PT Arax di bawah konsursium JICA (Japan International Corporation Agency) akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang soal sampah. Badan kerja sama internasional Jepang itu akan menggelontorkan fulus Rp1,6 trilun mengelola 2.500 ton sampah per hari yang dihasilkan TPA Jatiwaringin, Tangerang.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Agus Suryana mengatakan tiga bulan sudah tim JICA meneliti langsung TPA Jatiwaringin. "Kajian pertama yang ingin mereka lakukan adalah mengelola sampah TPA Jatiwaringin. Investasi murni PT Arax Rp1,6 triliun," kata Agus kepada Jurnal Nasional, Minggu (6/4).

JICA akan menyediakan angkutan dan teknologi pengelolaan sampah. Dinas Kebersihan diminta menyediakan 2.500 ton kubik sampah per hari di TPA Jatiwaringin. "Tapi, TPA Jatiwaringin dalam sehari hanya sanggup menghasilkan 800 ton sampah per hari," kata Agus.

Sebanyak 800 ton sampah yang dibuang di TPA Jatiwaringin, selain dari Kabupaten Tangerang juga berasal Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Untuk mencapai 2.500 ton sampah per hari, sampah dari Jakarta.

Menurutnya, untuk menggaet sampah Jakarta diolah di TPA Jatiwaringin perlu dilakukan kerja sama dan koordinasi antara Pemerintah DKI Jakarta, Pemerintah Banten, dan pemerintah pusat. Jika hanya mengandalkan Pemkab Tangerang tentu akan terasa sulit melaksanakannya. "Ini proyek besar. Butuh kerja sama Tangerang dan Jakarta," kata Agus.

Dengan luas 10-12 hektare saat ini, TPA Jatiwaringin masih mampu menampung ribuan kubik sampah. "Lahan TPA Jatiwaringin masih luas sekitar 100 hektare. Bila dibangun TPA ini menjadi yang terbesar di Asia," kata Agus.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kabupaten Tangerang, Roni Muharom mengatakan, upaya pengelolaan sampah di TPA Jatiwaringin tidak didukung dengan armada angkutan sampah yang memadai.

Roni menjelaskan, Dinas Kebersihan setempat saat ini hanya memiliki 109 armada pengangkut sampah untuk melayani sampah di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Truk angkut sampah berusia puluhan tahun yang dibeli dari tahun 1986, 1987, 1995, 1998, dan 2.000. "Banyak armada angkut sampah yang sudah tua," kata Roni.

Idealnya, Dinas Kebersihan butuh 340 unit pengangkut untuk mengangkut 1.500-1.800 kubik sampah yang dihasilkan per harinya. Tapi, dari 109 armada hanya sekitar 40 persen sampah yang terangkut. Tahun ini, pihaknya akan menambah 30 unit armada sampah baru. Sabaruddin


Post Date : 08 April 2013