225 KK Terisolasi, Satu Tewas

Sumber:Koran Sindo - 23 Maret 2007
Kategori:Banjir di Luar Jakarta
NGAWI(SINDO) Musibah banjir yang melanda sedikitnya 13 desa di Kab Ngawi,kemarin,menyebabkan 225 KK terisolasi.Sebagian besar adalah warga Dusun Genyol, Desa Pojok, Kec Kwadungan.

Warga terancam tidak mendapatkan pasokan bahan makanan dan menjalankan aktivitas kesehariannya karena terjebak banjir. Tidak ada laporan korban jiwa dalam musibah ini. Namun kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Desa di wilayah Kec Kwadungan yang tergenang banjir di antaranya Desa Pojok,Putat,Kendung, Ngompro,Tirak,Wage, Purwosari, Boto, Dinden, Dukuh, Ngemplak, Sumengko, dan Desa Jenangan.

Sementara desa di wilayah Kec Geneng yang tergenang banjir di antaranya Desa Kaseman, Kesikan,dan Dempel. Dusun Genyol, Desa Pojok, termasuk kawasan paling parah. Untuk menuju ke dusun ini harus melewati daerah persawahan yang telah tergenang banjir hingga satu meter atau seukuran pinggang orang dewasa. Praktis kendaraan motor atau mobil tidak dapat masuk ke dusun ini. Untuk keluar masuk ke dusun Genyol,warga membuat rakit buatan dari batang pohon pisang. Sukarno, 42, warga Dusun Genyol, mengatakan, karena terjebak banjir hampir sebagian besar warga tidak dapat menjalankan aktifitas kesehariannya.

Mau bekerja juga tidak bisa karena semua areal persawahan juga terendam banjir. Sementara warga yang bekerja sebagai pedagang juga tidak bisa karena kondisi jalannya masih tergenang banjir, ujarnya pada SINDO kemarin. Dia menambahkan, jika banjir yang melanda Dusun Genyol berlangsung selama beberapa hari, maka bisa dipastikan semua warga akan terancam kesulitan mendapatkan bahan makanan dan air bersih. Berdasarkan pantauan SINDO, bencana banjir menyebabkan jalan raya alternatif dari Ngawi-Madiun yang terletak di Desa Kwadungan, Kecamatan Kwadungan tidak bisa dilalui dengan kendaraan bermotor karena terendam air sepanjang 500 meter. Bupati Ngawi Harsono, kemarin juga langsung mendatangi lokasi banjir di Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan.

Di tempat ini ia memberikan bantuan bahan makanan seperti beras, mie instan, gula, air mineral, dan roti kepada warga. Sementara itu, luapan Sungai Bengawan Solo serta sungai- sungai kecil di Kab Bojonegoro mulai mengancam perumahan warga sekitar sungai. Bahkan,Supardi,37,warga desa Kacangan Kec Tambakrejo,daerah bagian selatan, tewas terseret arus sungai Kali Gandong. Pemkab sendiri menyatakan daerah dalam kondisi Siaga II. Koordinator Satuan Tugas Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satgas PBP) Pudjiono mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya korban jiwa dan rumah terendam.

Hingga saat ini kami belum dapat laporan dari Satgas, katanya. Kondisi air sungai Bengawan Solo sesuai data di piescall (alat pengukur ketinggian air,red) saat ini sudah pada ketinggian 14.18 dari permukaan laut. Sehingga daerah masih dinyatakan siaga II, dan masih belum siaga III dalam kategori gawat. Namun, di Kec Ngraho ketinggian sudah sampai 29.15 dari permukaan laut. (muhammad roqib/nanang fahrudin)



Post Date : 23 Maret 2007