|
SMK Negeri 3 Undaan, Kudus, Jawa Tengah, bakal dijadikan proyek
percontohan penerapan program sanitasi sehat di lingkungan sekolah
menyusul diterimanya bantuan sanitasi dan sumur resapan dari Bank
Mandiri bersama Djarum Foundation.
Bantuan program sanitasi berupa penyediaan toliet, sumur resapan dan energi alternatif biogas secara resmi ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Managing Director Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca N. Mok, Presiden director Djarum Foundation Victor R. Hartono dan Bupati Kudus Musthofa di SMK Negeri 3 Kudus, Kamis. Ketua Asosiasi Toilet Indonesia Naning Adiwoso berharap kalangan pelajar, terutama di SMKN 3 Undaan akan menjadi agen perubahan terhadap kesadaran sanitasi bersih dalam menunjang proses belajar mengajar di Kudus, serta semakin memudahkan masyarakat dalam memiliki akses terhadap air bersih. Selama ini, kata dia, toilet yang tersedia di sejumlah sekolah kurang diminati para siswa karena tingkat kebersihannya yang kurang terjaga dan bangunannya yang kurang memadai. "Nantinya, kebiasaan siswa menggunakan toilet yang bersih serta pembelajaran sanitasi di sekolah dapat diterapkan dan memberikan pemahaman bagi lingkungan sekitarnya," ujar Naning, Kamis (14/3/2013). Menurut dia, pembelajaran tentang sanitasi menjadi program yang sangat tepat diterapkan di sekolah, madrasah dan pesantren. Apalagi, kata dia, masih banyak masyarakat yang belum memperhatikan sanitasi yang bersih. Program sanitasi sekolah, katanya, tidak hanya lewat pembangunan fisik, melainkan ditunjang pula dengan non fisik, meliputi pendidikan sanitasi berbasis sekolah bagi siswa dan santri di Kudus. Seluruh kegiatan tersebut, dimulai sejak awal 2013 serentak di tiga lokasi, yakni di SMKN 3 Undaan, Pesantren Manalul Huda Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan dan Masjid Karang Turi, Kecamatan Kaliwungu. Program sanitasi sekolah ini, kata dia, juga difasilitasi oleh Asosiasi Toliet Indonesia yang merupakan bagian dari Asosiasi Toliet Dunia. Bupati Kudus Musthofa menyambut positif bantuan program sanitasi sekolah yang merupakan bantuan lewat program kemitraan bina lingkungan Bank Mandiri dan Djarum Foundation. "Kerja sama dengan Djarum Foundation juga bukan kali ini saja di bidang pendidikan. Mudah-mudahan, sekolah yang lainnya juga mendapatkan bantuan serupa," ujarnya. Managing Director Corporate Banking Bank Mandiri Fransisca N. Mok berharap, lewat program sanitasi ini bisa turut berperan serta membantu pemerintah dalam menurunkan jumlah penduduk yang kesulitan mendapatkan akses air minum dan santasi dasar. Selain itu, lanjut dia, program tersebut juga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap sanitasi sehat. Sementara itu, Program Director Djarum Foundation Primadi H. Serad mengungkapkan, tujuan dari program sanitasi sekolah tersebut, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, melainkan menjadi program berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian target MDGs. Biaya program tersebut, katanya, mayoritas ditanggung oleh Bank Mandiri. Untuk membangun sarana fisik, seperti toilet, sumur resapan dan energi alternatif biogas seperti di SMKN 3 Undaan menghabiskan dana hingga Rp 1,1 miliar. "Hanya saja, bantuan fisik yang diberikan di masing-masing sekolah maupun pondok pesantren nantinya tidak sama karena disesuaikan dengan kebutuhan," ujarnya. Selain SMKN 3 Undaan, katanya, selama 2013 bantuan serupa juga akan diberikan kepada sekolah maupun pondok pesantren lainnya sebagai projek, di antaranya lima madrasah, dua pondok pesantren, dan dua sekolah umum di Kudus. Post Date : 15 Maret 2013 |