|
Selama priode tahun 2012 hingga Februari 2013, Program Optimalisasi
Fungsi MCK Komunal atau Program Hidup Enerjik Bersih dan Sehat (Hebat)
yang merupakan kerjasama antara Pemko Tebingtinggi dengan Indonesia
Urban Water, Sanitation and Hygiene (Iuwas) United States Agency for
International Development (USAID) telah menjangkau 2.300 penduduk (460
KK) di empat kelurahan dikota itu. “Meskipun kebijakan dan pembangunan sektor sanitasi di Kota Tebingtinggi sudah berjalan, tetapi program penyediaan sarana sanitasi dan air bersih belum memberikan hasil yang maksimal kepada masyarakat,”,papar Regional Cordinator Iuwash USAID Ir Subahri Ritonga MM pada kegiatan Workshop Strategi Keberlanjutan Program HEBAT, Rabu lalu di Lokasi MCK KSM Kelurahan Tanjung Marulak Hilir Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi. Kegiatan Workshop Strategi Keberlanjutan dan Serah Terima Program Hebat kepada Pemko Tebingtinggi itu turut dihadiri Walikota Tebingtinggi Ir H Umar Zunaidi Hasibuan, Chief Cordinator Iuwash USAID Louis O Brian, Ketua DPRD H Syahrial Malik, Ketua Lembaga Pelayanan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (Yakmi) Ester Hutabarat, Kabbag Humas Pemko Ahdi Sucipto, Camat Rambutan M Wahyudi S.STP serta sejumlah pimpinan SKPD sejajaran Pemko Tebingtinggi. Menurut Regional Cordinator Iuwash USAID ini, berdasarkan MoU dengan pihak Pemko Tebingtinggi, Iuwash telah melakukan kajian dan studi terkait soal permasalahan sanitasi sehingga teridentifikasilah program kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan MCK (mandi cuci kakus) yang focus kepada optimalisasi fungsi MCK dan IPAL Komunal bagi masyarakat disekitar sarana sebagai bagian dari Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Kota Tebingtinggi. Meski program Hebat baru berjalan selama 9 bulan (priode Juni 2012 hingga Februari 2013), namun durasi daftar pencapaian programnya cukup panjang. Adapun capaian dan tantangan yang ada antara lain, Aksi cuci tangan pakai sabun, STOP BAB dan PAM RT tidak mungkin tercapai jika kelompok pendukung di masyarakat tidak terbentuk. “Penerapan penggalian kearifan local mendukung keberlanjutan program di masyarakat khususnya dalam penyediaan air bersih, kami melihat perlunya livelihood opportunity yang bisa dilakukan dimasyarakat,” paparnya. Menurut Walikota Tebingtinggi, kerjasama antara Pemko Tebingtinggi dengan Iuwash USAID itu merupakan suatu anugerah tersendiri bagi Pemko Tebingtinggi dan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui pemenuhan kebutuhan akan air minum dan sanitasi yang sehat serta layak. “Ada beberapa hal yang sudah dan sedang dilakukan dalam rangka program kerja sama ini antara lain, dengan penguatan kapasitas pokja air dan penyehatan lingkungan, pemberian small grand untuk pengelolaan air limbah dan survey serta penelitian sumber air baku yang ada”, jelas Umar Hasibuan. Dengan melihat ketersediaan air baku dan sanitasi yang layak, maka telah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat yang dikaitkan dengan kecenderungan semakin menurunnya debit air pada sumber-sumber air baku yang menjadi ancaman. “Bagi Kota Tebingtinggi kedepan, sejalan dengan Program Hebat tersebut maka pelatihan dan workshop ini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih bagi kita semua, terutama tentang langkah-langkah perlindungan sumber air baku yang ada dikota ini,” katanya. Sumber Foto : dnaberita/istimewa Post Date : 13 Maret 2013 |