DAERAH baru di landa kekeringan adalah Kecamatan Kaligonda. Kekeringan sebelumnya melanda Kecamatan Bobotsari, Bojongsari, Kejobong, dan Bukateja
Kepala Bagian Hubungan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Purbalingga Titin Kusriati mengatakan sebenarnya bertambah 10 desa yang mengajukan permintaan air bersih. ‘’Sehingga total desa yang meminta ada 30 desa dengan jumlah 21.927 keluarga,’’ jelas Titin di Purbalingga, kemarin
D Hanya, pihaknya belum bisa memasok air ke desa-desa yang membutuhkan. ‘’Kami belum tahu kapan dimulainya distribusi air. Yang jelas, membutuhkan persiapan armadanya lebih dulu karena kami hanya mempunyai dua unit armada.’’ Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun lalu, ada 77 desa di 13 kecamatan yang rawan air bersih
Sementara itu, warga di Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, sudah mencari air bersih ke sumber air yang jaraknya 1 km. ‘’Sudah beberapa waktu belakangan, warga di sini mencari air ke sumber air karena sumur-sumur milik warga mulai mengering,’’ kata Sukirman, 54, warga setempat
Karena itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten Purbalingga secepatnya memasok air bersih
Menelantarkan Musibah kekeringan juga melanda ratusan hektare sawah di sejumlah desa wilayah Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jateng. Akibatnya, para petani menelantarkan lahan pertanian mereka
‘’Di Desa Manisharjo saja ada sedikitnya 160 hektare yang sengaja dibiarkan untuk tidak dikerjakan. Sebab air irigasi sejak kemarau datang sebulan belakangan ini benar-benar hilang. Tanpa air, sawah tadah hujan jelas tidak mungkin ditanami padi. Ada Dam Tlobo dekat desa ini, tapi airnya sudah susut juga tidak mungkin ditarik naik ke sawah di Desa Manisharjo,’’ tukas Partono, 36, warga desa setempat
Kepala Desa Manisharjo, Rumadi, mengatakan sawah di desanya seluas 185 hektare
Tapi yang masih bisa ditanami hanya 25 hektare, sedangkan sisanya tidak mungkin digarap atau ditanami padi sebab tidak ada lagi air yang bisa dialirkan
Air dari Dam Tlobo yang ada di daerah itu sulit untuk dialiri karena dalam kondisi yang sudah susut dan hampir kering
Kekeringan akibat mulai memasuki musim kemarau juga melanda Pemalang dan Pekalongan, Jateng. Air di Bendungan Sungapan, Pemalang, yang seharusnya mengaliri 7.064 hektare sawah, terus menyusut
Di Pekalongan, para petani di tiga kecamatan juga mulai merasakan kekurangan air untuk areal persawahan mereka
Sawah-sawah di dua kabupaten itu mulai terlihat gersang dan tanahnya retak
Akibat menyusutnya sumber air, diberlakukan sistem penggiliran ke lahan pertanian dengan periode tiga hari sekali
“Sudah dua pekan ini kami hanya mendapatkan pasokan air tiga hari sekali sehingga dikhawatirkan akan mengakibatkan tanaman padi berusia delapan pekan mati atau gagal panen,” kata Andang, 45, petani di Taman, Pemalang
Hal itu diakui Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Pemalang Sarianto
Menurut dia, hal itu dilakukan selain untuk penghematan air juga agar pembagian merata di seluruh areal pertanian. Liliek Dharmawan
Post Date : 14 Juli 2009
|