Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Gorontalo Utara terus memperketat pengelolaan sistem air bersih layak konsumsi,
yang ditangani Badan Layanan Umum Sistem Pengelolaan Air Minum (BLU-SPAM).
Demikian dikatakan
Bupati Indra Yasin, Senin, pada kunjungan studi banding yang dilakukan Pemkab
Siak, Provinsi Kepulauan Riau, tentang pengelolaan air minum di daerah ini.
"Proses
penyaringan (filterisasi) berulang harus dilakukan, agar masyarakat dapat
mengkonsumsi air bersih yang layak dan memenuhi standar kesehatan," ungkap
Bupati.
Program pengelolaan
air bersih layak minum diberlakukan di seluruh kecamatan, agar masyarakat bisa
menikmati layanan publik sesuai standar kesehatan.
Sehingga, meski
sumber air bersih yang digunakan kebanyakan memanfaatkan mata air pegunungan
yang mengalir di sejumlah sungai besar.
Seperti Sungai
Posso dan Boalemo yang memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah ibu kota
kabupaten, namun pengelolaan sesuai standar kelayakan tetap diprioritaskan.
Sebagai daerah
pemekaran kata bupati, kabupaten ini memang membutuhkan banyak referensi
termasuk bantuan anggaran untuk memenuhi kebutuhan instalasi pengelolaan air
bersih yang mampu menjangkau seluruh wilayah krisis air.
Studi banding
Pemkab Siak kata bupati, diharapkan menjadi ajang tukar informasi dalam
pengelolaan sistem air bersih yang layak konsumsi.
Sementara itu,
Asisten Administrasi Umum Pemkab Siak, Jamaluddin, mengatakan, studi banding
tersebut untuk mempelajari tentang pengelolaan air bersih, mengingat di
daerahnya masih banyak permasalahan yang sulit teratasi khususnya tentang
distribusi air.
Sistem pengelolaan
air minum di Kabupaten Gorontalo Utara sebagai kabupaten baru, ternyata sudah
lebih baik hingga layak dipelajari.
Seperti tindakan
penyaringan atau filterisasi air baku yang memenuhi standar kesehatan.
Termasuk penerapan
tindakan mematikan jaringan air saat musim penghujan, agar distribusi air
bersih layak minum ke tingkat konsumen tidak terganggu.
"Butuh
sosialisasi yang berulang-ulang untuk menerapkan sistem ini kepada masyarakat,
agar tidak menimbulkan gejolak seperti yang berhasil dilakukan Pemkab Gorontalo
Utara," ujar Jamaluddin.
Post Date : 23 Juli 2013
|