|
Melalui Peraturan Daerah (Perda) No 22 Tahun 2012 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur ke PDAM Tirta Mukti tertuang sebanyak lima tahapan kucuran dana dari penyertaan modal selama lima tahun.Dalam Perda tersebut, disebutkan penyertaan modal diberikan ke PDAM Tirta Mukti sebesar Rp 65 miliar. Aturan lanjutnya dari Perda tersebut yang menjelaskan mekanisme pelaksanaannnya pun sudah diatur dalam peraturan bupati (perbup) No 36 Tahun 2013. Dalam bagian kedua, pasal 4 tertulis penyertaan modal digunakan untuk program pembuatan, perawan, pemeliharaan, dan jembatan pipa bangunan instalasi air. “Artinya penggunaan penyertaan modal ini sudah terarah dan kami dalam melaksanakannnya tidak boleh melenceng dari apa yang sudah ditentukan baik dalam perda maupun dalam perbup dan selama ini juga dari kucuran dana penyertaan modal kami sudah melakukan apa yang diamanatkan itu,” ucap Direktur PDAM Tirta Mukti, Herman Suherman kepada "PRLM", Senin (1/12). Herman mengatakan dalam lima tahun tahapan penyertaan modal, dimulai pada Tahun 2012 hingga nanti Tahun 2016. Dana penyertaan yang sudah terealisasi Tahun 2012 sebesar Rp 6,5 miliar, Tahun 2013 sebesar 13,3 miliar, dan Tahun 2014 sebesar Rp 20 miliar. “Rencananya pada 2015 nanti akan dikucurkan sebanyak Rp 15 miliar, dan tahapan akhir pada 2016 sebesar 10,2 miliar,” katanya. Herman mengatakan apa yang didapat dari Pemkab Cianjur sudah direalisasikannya. Dari data laporan realisasi penggunaan dana penyertaan modal tahun anggaran 2012-2013 terdapat sedikitnya 156 kegiatan yang sudah direalisikan dari revitalisasi sarana produksi air, penggantian pipa, perbaikan jembatan pipa, perbaikan kantor PDAM, hingga subsidi pemasangan air bersih bagi masyarakat ekonomi lemah. “Apa yang kami kerjakan bole dicek. Semua transparan. Semua semata-mata untuk meningkatkan fungsi PDAM sebagai perusahana selain meningkatkan keungtungan untuk Pemkab Cianjur namun juga melakukan perannya dalam mewujudkan pelayanan ari bersih yang berkeadilan bagi masyarakat,” katanya. Dari kucuran dana tersebut, kata Herman, setidaknya sekitar 75 ribu warga Cianjur sudah diberikan akses terhadap air bersih dengan nilai bantuan sekitar Rp 11 miliar. “Hal itu kami kalkulasikan melalui subdisi dana sambungan air baru yang semula berbiaya Rp 940 ribu, kini bagi warga ekonomi lemah denganbbiaya hanya Rp 200 ribu sudah bisa melakukan sambungan PDAM. Selisih biaya disubsidi dari Pemkab Cianjur melalui penyertaan modal. Jadi ada selisih Rp 740 ribu yang disubsidi,” ucapnya. Saat ini, Herman menuturkan, ada sebanyak 15 ribu sambung subsidi yang sudah diberikan. Jika satu sambungan bisa dinikmati sekitar lima orang, artinya ada 75 orang yang sudah menerima manfaat air bersih dari program subsidi yang tak lain uangnya dari penyertaan modal Pemkab Cianjur. “Makanya saya bilang penyertaan modal ini tidak sia-sia semua kami realisasikan untuk pelayanan air bagi masyarakat. Terutama masyarakat ekonomi lemah. Sedangkan yang lain kami investasikan untuk infrastruktur produksi maupun distribusi air yang ujungnya ke pelayanan masyarakat juga,” tuturnya. Dari kegiatan revitalisasi infrastruktur air yang bersumber dari penyertaan modal, Herman menyebut ada beberapa terobosan perbaikan yang dilakukan. Salah satunya, penggantian beberapa ruas pipa di Kec. Cianjur, Cilaku, Ciranjang dan Cikalong. Selain itu ada penggantian jembatan pipa di Jalan Siliwangi dan Jalan Mangunsarkoro. “Kami membuat benteng pengaman bagi bangunan produksi air dan sumber mata air agar kondisinya terjaga dan tidak cepat rusak. Ini penting agar apa yang kami investasikan bertahan lama. Jadi semua sudah dilakukan. Bahkan, di Sukanegara kami juga sudah bangun water treatment yang tidak lama lagi bisa difungsikan dan warga disana bisa menikmati air bersih secepatnya,” katanya. Sementara itu, Bupati Cianjur, Tjetjep Muchtar Soleh mengatakan apa yang diberikan Pemkab Cianjur ini sejalan dengan visi misi yang kami usung menuju masyarakat sejahtera dan berakhlakul karimah. "Bagaiaman dikatakan sejahtera jika kami tidak bisa memberikan kebutuhan dasar warga yaitu, air bersih. Jadi kami berkeyakinan pemberian penyertaan modal ini bisa mewujudkan masyarakat dengan akses air brsih yang baik yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan mereka," ujarnya. Pemberian penyertaan modal pun, kata Tjetjep, bukan tanpa syarat dan tantangan yang diberikan kepada PDAM Tirta Mukti Cianjur. "Saya ingin pada 2016 nanti kondisi PDAM Tirta Mukti sudah mandiri, sehat, dan dapat mengelola keuangan dengan baik, serta memberikan pelayanan air bersih yang berkeadilan bagi warga Cianjur," tuturnya. Post Date : 02 Desember 2014 |