2010, Puncak Krisis Air

Sumber:Koran Sindo - 26 Mei 2008
Kategori:Air Minum

BANDUNG(SINDO) – Kondisi sumber daya air di Kota Bandung walau didukung oleh curah hujan yang tinggi,yaitu antara 2.000 sampai 3.800 mm per tahun.

Namun,saatinikondisiairbersih Kota Bandung memprihatinkan. Diperparah dengan persoalan yang dihadapi Kota Bandung, yakni manajemen air tanah.Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan,hal ini ditandai dengan cadangan air tanah yang berkurang dan menurunnya permukaan air tanah sekitar 0,42 m tiap tahun. “Kondisi air bersih di Kota Bandung sangat memprihatinkan dengan kondisi pencemaran air dan diperparah rusaknya ekosistem hilir di daerah Bandung Utara serta Bandung Selatan,”ungkap koordinator Kelompok Kerja Komunikasi Air (K3A) Kota Bandung Dine Andriani kemarin.

Dia menjelaskan,data dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung pada tahun 1999 menunjukkan untuk daerah Cibeunying Kaler dan Kidul muka air tanah berada pada kedudukan 14,35 m- 22,99 m.bmt.

Bahkan, di daerah Andir dan Bandung Kulon muka air tanah mencapai 39,37-65,17 m.bmt. Dengan kecepatan penurunan tanah berkisar 0.5 hingga 7,35 m per tahun,maka pada tahun 2010 diperkirakan penurunan permukaan air tanah di Bandung akan mencapai 2,5 – 36,75 m.“Hal ini berarti pada tahun 2010 akan terjadi kelangkaan air di Kota Bandung,”tegasnya. Fakta lain menunjukkan, saat ini cakupan pelayanan air bersih baru mencapai lebih kurang 53% dari total jumlah penduduk Bandung dengan pelayanan 60 liter/orang/hari.

“Artinya masih 1.254.036 jiwa masyarakat kota ini yang belum mendapatkan distribusi air bersih,”ujarnya. Kualitas dan kuantitas air sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berkaitan dengan aktivitas manusia.Terutama yang berasal dari limbah domestik, industri dan pertanian. Bandung sebagai ibu kota provinsi dengan total penduduk 2.668.163 jiwa dan dengan luas wilayah16.729 ha merupakan salah satu daerah sasaran ancaman ini.

Kenyataan seperti ini mengisyaratkan bahwa apabila tidak diimbangi dengan upaya konservasi yang melibatkan peran serta masyarakat, maka cadangan air tanah akan semakin menipis. “Pada tahun 2010 penurunan permukaan air tanah akan mencapai 2,5m.Artinya bahwa pada tahun 2010 itulah akan terjadi kelangkaan air di kota Bandung,”tegas Dine. Dia pun mengimbau kepada Pemkot Bandung untuk memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH).

Selain itu, erosi di hulu akibat perusakan lahan di hulu seperti Bandung Selatan dan Utara harus dihentikan.“ Karena akan berdampak langsung ke Kota Bandung,sertapolapikirpetani di hulu pun harus dirubah dengan yang ramah lingkungan,” tandasnya. Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung Meliana mengatakan, warga Kota Bandung yang baru mendapatkan air bersih baru mencapai 65%.

Hingga saat ini, jumlah pelanggan PDAM berada di angka 139.889 pelanggan, dengan jumlah pelanggan golongan rumah tangga sebanyak 117.668, 2.043 pelanggan sosial dan umum, 2.200 pelanggan dari instansi pemerintah, dan 17.978 pelanggan dari golongan niaga dan industri. (yugi prasetyo/ dede ibin muhibbin/ krisiandi sacawisastra)  



Post Date : 26 Mei 2008