2010,Pemkot Bogor Bangun TPA Modern

Sumber:Koran Sindo - 04 Agustus 2008
Kategori:Sampah Luar Jakarta

BOGOR (SINDO) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan membangun tempat pembuangan akhir (TPA) sampah modern yang akan diproses menjadi energi listrik pada 2010 mendatang.

Pembangunan TPA itu bertujuan untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Bogor karena hingga saat ini masih menumpang ke TPA Galuga milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Hampir sepekan ini,Pemkot dibuat bingung untuk membuang sampah lantaran warga Kampung Cisasak, Desa Cijujung, dan Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, memblokade akses jalan masuk menuju TPA Galuga.

Mereka menuntut ganti rugi Rp3,4 miliar atas lahan seluas 11 hektare yang telah tercemar cairan limbah sampah. Akibatnya,puluhan truk yang mengangkut sampah belasan ribu meter kubik sempat menggunung di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bogor.

Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK) Kota Bogor Zaenal Ambari menjelaskan, TPA itu rencananya akan dibangun di atas lahan 10 hektare yang berlokasi di Kecamatan Tanah Sereal,Kota Bogor. ”Pengolahan sampahnya tidak seperti TPA lainnya yang menggunakan metode dumping.

Akan tetapi, kita akan menggunakan metode sanitary renville. Artinya, sampah yang dibuang ke sana nanti akan dijadikan energi alternatif listrik,” ujarnya, kemarin. Menurut dia,hingga saat ini sudah ada investor yang melakukan sosialisasi terkait rencana pembangunan TPA modern tersebut.

”Mereka (investor) sudah memaparkan konsep TPA modern itu kepada kami. Sebelumnya, mereka bahkan mengaku telah bekerjasamadenganBali,” tuturnya. Terkait dengan realisasi TPA tersebut, Zaenal menjelaskan, sesuaidenganPerdaNo 8/2007, pembelian lahan TPA menggunakan dana cadangan dari APBD 2009,yakni sebesar Rp30,2 miliar. ”

Jadi, Insya Allahakandirealisasikanpada 2010–2011,” paparnya. Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor Yusuf Dardiri mengatakan,Pemkot Bogor harus intensif melakukan sosialisasi kepada warga sekitar jika ingin membuat TPA.” Sebab, menurut informasi yang dia peroleh, masih banyak warga yang menolak rencana pembangunan tersebut. ” Jadi, tidak bisa sembarangan,” ungkapnya. (haryudi)



Post Date : 04 Agustus 2008