MAKASSAR (SI) – Dua kawasan yakni utara dan timur Kota Makassar dipastikan akan bebas dari krisis air bersih pada 2010 mendatang. Kawasan utara meliputi pelabuhan Makassar, Satando, Tinumbu, Irian,Tentara Pelajar, Sunu, Mesjid Raya,Veteran Utara, Bandang,Terong, dan sekitarnya.
Sedangkan untuk kawasan timur yakni Perumahan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), BTN Antara, Nusa Tamalanrea Indah, Telkomas, Perumahan Bung, dan sekitarnya. Kepastian tersebut terkait dengan rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Makassar melakukan pemasangan pipa transmisi berdiameter 350 mm yang mengambil sumber air dari Instalasi Penjernihan Air (IPA) IV Maccini Sombala. Pipa akan dipasang melalui Pantai Losari, Jalan Sulawesi, dan beberapa wilayah lain sepanjang kurang lebih 7 kilometer.
“Dengan adanya jaringan pipa yang baru ini, maka permasalahan air bersih pada daerah utara Kota Makassar akan teratasi oleh karena supplyair dari IPA II Panaikang akan terfokus melayani daerah timur kota dan akan dengan supply air dari IPA V Somba Opu,” janji Kepala Humas PDAM Makassar Jufri Sakka,kemarin. Diketahui, dua kawasan tersebut mengalami krisis air bersih utamanya pada musim kemarau. Kondisi itu membuat PDAM Makassar harus menyuplai air bersih dengan menggunakan mobil tangki secara gratis.
Berdasarkan data yang dilansir, jumlah pasokan air bersih pada musim kemarau terhitung Agustus hingga November 2009 mencapai 8.944 meter kubik. “Mudah-mudahan,pemasangan pipa baru tersebut dapat mengatasi krisis air di daerah itu. Dan ini sudah diagendakan pada rencana kerja kami pada 2010,” ujarnya. Selama ini,dua kawasan tersebut mendapat sumber air baku dari sungai Lekopaccing yang berada di Kabupaten Maros.Namun, sumber air itu tak mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat akan air bersih pada musim kemarau karena minimnya debit air di sungai tersebut. Untuk itu, pada tahun depan PDAM Makassar berupaya memasok air bersih dari Sungai Jeneberang.
Terkait temuan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Sulsel bahwa sungai tersebut mengalami pencemaran berat, Jufri Sakka menjelaskan bahwa PDAM Makassar telah mendapatkan formulasi pengolahan airnya dengan menggunakan bahan kimia magna yang bisa berfungsi maksimal dalam menangani tingkat kekeruhan air. Menurutnya, jika memang sudah tidak mungkin lagi diolah, pihaknya akan menghentikan penyaluran air. Hal tersebut pernah dilakukan pada 2005 dan 2006,dengan menghentikan suplai pada barat dan selatan kota.
12 Unit Kantor Dilebur Jadi 4
Pada 2010 mendatang, PDAM Makassar juga melakukan perampingan terhadap struktur organisasi khususnya pada unit pelayanan. PDAM akan memangkas sebanyak delapan kantor unit pelayanan dari total 12 unit kantor pelayanan.
Dengan demikian, nantinya hanya ada 4 unit kantor pelayanan yang akan beroperasi dan disebut dengan Kantor Cabang Utara,Timur,Barat,dan Selatan. Empat kantor itu akan melayani permasalahan pelanggan termasuk pemasangan baru, pelayanan gangguan pada wilayah-wilayah yang akan masuk dalam zona pelayanan ke empat cabang tersebut. “Hal ini juga dimaksudkan sebagai upaya dalam menekan tingginya biaya operasional PDAM Makassar yang terjadi pada ke-12 kantor unit pelayanan,” jelas Jufri Sakka. Dikonfirmasi mengenai utang PDAM yang hingga 2009 mencapai Rp160 miliar, Jufri menegaskan bahwa utang sejak 1987 hingga 2003 itu telah terbayar sekitar Rp14 miliar.
”Untuk tahun 2010 mendatang, jajaran manajemen PDAM tetap memprogramkan secara bertahap sebagai kewajiban,” tandasnya. Anggota DPRD Makassar Nuryanto G Liwang yang diminta tanggapannya menilai PDAM Makassar selama ini sangat tertu tup dalam hal pengelolaan keuangan. Untuk itu, politisi Partai Demokrat ini meminta kepada PDAM untuk transparan. “Kalau mau sehat, harus transparan dong,”harapnya pekan lalu.
Selain itu, pria yang akrab disapa Dg Liwang ini meminta agar PDAM untuk melakukan sharing dalam hal rencana kenaikan tarif. Sebab, kenaikan tarif sangat perlu mendapat kajian dari unsur legislatif. (mulyadi abdillah)
Post Date : 28 Desember 2009
|