2010, Air PDAM Siap Minum

Sumber:Indopos - 31 Agustus 2007
Kategori:Air Minum
MALANG-Sekitar 15.000 pelanggan PDAM Kota Malang akhir tahun ini sudah bisa menikmati air PDAM siap minum. Sementara ini sedikitnya 2.000 pelanggan sudah bisa menikmati air PDAM siam minum, namun masih belum percaya diri.

"Mungkin masih perlu waktu dan sosialisasi lagi dari kami. Sebenarnya kami sudah lakukan beberapa kali. Karena itu, estimasi PDAM, baru sampai akhir tahun ini bisa tercapai 15.000 pelanggan," ujar Direktur PDAM Kota Malang Heriyadi Santoso kemarin.

Menurut Heriyadi, 2.000 pelanggan yang sudah bisa menikmati air PDAM siap minum itu di antaranya berada di kawasan Perumahan Permata Jingga di Kecamatan Lowokwaru dan Perumahan Araya di Kecamatan Blimbing. Para pelanggan tersebut masih menanak dulu sebelum minum air PDAM siap minum.

"Ya tidak apa-apa. Ini kan sifatnya hanya memberitahu pelanggan, karena itu adalah salah satu bentuk pelayanan kami dalam meningkatkan kualitas air," ujarnya.

Heriyadi menambahkan, jaringan PDAM di Kecamatan Blimbing dan Lowokwaru memang relatif baru. Usianya tak lebih dari 10 tahun. Dengan begitu, PDAM dengan mudah melakukan pemblokiran di beberapa zona. Di zona pemblokiran itu dipasangan alat pengatur kadar air siap minum. Alat itu dibeli dari Amerika Serikat. Petunjuknya model digital sehingga lebih sensitif dalam mengukur kadar air siap minum.

Di kedua daerah itu percontohan Permata Jingga dan Araya, lanjut Heriyadi, telah dipasang dua alat pengatur kadar air siap minum. "Sebenarnya satu alat bisa digunakan untuk mengatur 3.000 sampai 5.000 pelanggan. Namun karena hal ini baru kali pertama, kami memilih safety-nya dan untuk 2.000 pelanggan kami pasang dua alat," tandasnya.

Heriyadi pun mengklaim bahwa 80 persen air PDAM di Kota Malang sebenarnya sudah masuk kategori air bersih.

Kini, PDAM masih terus berusaha meningkatkan kualitas air agar nantinya bisa diminum langsung. Untuk mencapai ke sana, kata dia, beberapa kali sudah dilakukan kaji banding di beberapa daerah bahkan sampai ke manca negara.

Hasilnya, PDAM Kota Malang memutuskan meningkatkan kualitas air dari air bersih menuju air siap minum.

"Tahun 2010 nanti, seluruh warga Kota Malang sudah bisa menikmati air siap minum itu. Cukup lama memang. Ini karena sebagian besar jaringan PDAM di tengah kota peninggalan zaman Belanda. Kalau dipaksakan dialiri air siap minum, harus mengubah banyak jaringan," ujarnya.

Konsekuensinya, dengan mengubah jaringan, PDAM membutuhkan biaya tinggi.

Itu belum termasuk pengadaan alat pantau. Selain itu PDAM juga harus melakukan langkah pemblokiran agar pemantauan stabilitas mutu air siap minum terjaga selama 24 jam. "Nah untuk perubahan jaringan itu prosesnya rumit dan butuh waktu lama," tegasnya. (wir)



Post Date : 31 Agustus 2007