|
Jakarta, Kompas - Banjir rob akibat limpasan air laut ke darat di Jakarta Utara belum dapat diatasi sampai 2009. Masalahnya, dua dari tujuh tanggul yang harus dibangun untuk mengatasi rob ternyata belum kunjung dibangun. Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, Senin (17/11) di Jakarta Pusat, mengatakan, tanggul Pelindo dan tanggul Pelabuhan Muara Baru belum mulai dibangun sehingga air laut masih dapat masuk ke darat saat pasang naik. Kondisi itu diperkirakan masih akan terjadi pada tahun 2009. Dua kelurahan di Jakarta Utara, Kelurahan Penjaringan dan Kamal Muara, dilanda banjir rob sejak Kamis (13/11) yang lalu. ”Pemprov sudah berbicara dengan PT Pelindo untuk segera memperbaiki tanggul itu. Saat ini, PT Pelindo sedang melelang proyek pembangunan tanggul dan diperkirakan baru akan selesai pada 2009,” kata Prijanto. Sedangkan untuk tanggul di Pelabuhan Muara Baru, kata Prijanto, Pemprov DKI juga sudah membicarakannya dengan Departemen Kelautan dan Perikanan. Anggaran untuk membangun tanggul itu sudah dianggarkan, tetapi pembangunannya kemungkinan baru dikerjakan pada 2009 karena batas waktu tahun anggaran tinggal satu bulan. Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Budi Widiantoro mengatakan, lima tanggul yang sedang dibangun Dinas PU DKI Jakarta adalah tanggul Muara Angke, tanggul PLTU, tanggul dermaga Muara Baru, tanggul Pompa Pluit, dan tanggul Luar Batang. Tanggul-tanggul itu dibangun untuk menahan pasang naik air laut sampai ketinggian 3 meter, dihitung dari peil Priok. ”Tanggul-tanggul itu bakal selesai dibangun pada 15 Desember. Terbangunnya kelima tanggul itu akan mengurangi luas daerah yang direndam banjir rob, tetapi belum akan menyelesaikan semuanya,” kata Budi menjelaskan. Banjir rob, kata Budi, baru dapat diatasi secara menyeluruh jika ketujuh tanggul itu selesai dibangun. (ECA) Post Date : 18 November 2008 |