|
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di wilayah dalam kota mulai tahun 2007. ?Saya sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan investor asing,? kata Gubernur DKI Sutiyoso, pada acara seminar 'Rencana Aksi Pengelolaan Sampah DKI Jakarta' di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (23/11) siang. Sutiyoso menjamin TPS yang berada di dalam kota itu tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, apalagi sampai merusak lingkungan sekitar. Menurutnya, sampah di TPS dalam kota tersebut bukan hanya akan dibuang tetapi dikelola dengan teknologi canggih waste to energy sehingga sampahnya dapat difungsikan sebagai pembangkit listrik. Mantan Pangdam Jaya itu memberi contoh Tokyo (Jepang) dan Busan (Korea Selatan) serta Vancouver (Kanada) yang memiliki TPS di dalam kota. ?Sama sekali tidak ada bau, tidak ada asap dan di sekelilingnya terdapat restoran dan pemukiman,? ujar Sutiyoso. ?Kalau yang kayak begini ditolak juga, saya akan buang sampah ke langit,? katanya lagi disambut tawa peserta seminar. Menurut Sutiyoso, pemilihan lokasi 4 TPS di dalam kota itu karena sampai sekarang Pemprov DKI masih kesulitan mencari lokasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) di luar kota. ?Nanti belum apa-apa ditolak lagi. Kita sudah tidak mau lagi ribut sama (wilayah) tetangga,? katanya. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Rama Boedi, mengatakan keempat TPS itu akan dibangun di wilayah Ragunan (Jakarta Selatan), Duri Kosambi (Jakarta Barat), Marunda (Jakarta Utara) dan Cipayung (Jakarta Timur) dengan empat investor dalam dan luar negeri yang akan menjadi pengelolanya. ?Ini masih menggunakan lahan milik pemda, jadi tidak perlu ada pembebasan lahan,? ujarnya. Pemprov saat ini sudah menandatangani MoU dengan Keppel Seghers Group dari Singapura dan PT Azara Putra Perkasa sebagai partner lokal yang akan mengelola TPS Duri Kosambi mulai 2007. Perusahaan publik Singapura tersebut akan mengembangkan teknologi pemusnahan sampah dari Seghers, Belgia, dengan kapasitas pengolahan 1.000 ton sehari. ?Teknologi yang sama sudah diterapkan di beberapa kota,? katanya. Adapun TPS lainnya, menurut Boedi, akan dimulai secara bertahap apabila MoU sudah ditandatangani. amal ihsan Post Date : 24 November 2005 |