|
SUKABUMI -- Tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, Cikundul, Kota Sukabumi diprediksikan tidak akan berfungsi lagi pada 2005 nanti. Pasalnya, volume sampah di TPA seluas lima hektare itu, sudah mencapai volume batas maksimal. Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Sukabumi, I Wayan Armana, membenarkan hal itu. Kata dia, TPA yang merupakan satu-satunya bagi warga Kota Sukabumi, untuk membuang sampah, akan penuh pada 2005. Namun demikian, pihaknya telah menyediakan lahan untuk TPA baru. ''TPA yang baru ini, masih di Cikundul dan tidak jauh dari TPA yang ada sekarang. Namun, luasnya hanya sekitar tiga hektaran,'' ujarnya kepada Republika, akhir pekan kemarin. Menurut Wayan, volume sampah yang dihasilkan warga Kota Sukabumi, cukup besar. Setiap harinya, lanjut dia, sampah yang dihasilkan berbagai elemen warga, mencapai sekitar 450 m3. Namun demikian, sampah yang berhasil diangkut ke TPA, tidak seluruhnya. ''Sampah-sampah yang berhasil diangkut atau dibuang ke TPA hanya sekitar 380 hingga 400 m3,'' katanya menandaskan. Sampah-sampah yang tidak diangkut tersebut, sambung Wayan, kebanyakan dibakar, ditanam atau bahkan dibuang ke sungai. ''Biasanya warga yang membuang sampah ke sungai atau menanam dan membakar sampah ini adalah warga yang cukup jauh dari tempat pembuangan sampah sementara (TPSS). Dengan kata lain warga yang jauh dari jalan raya,'' katanya menandaksan. Namun demikian, pihaknya tetap mengambil retribusi sampah terhadap warga tersebut. Pasalnya, lanjut Wayan, kesalahan bukan di instansinya. Selain itu, saat ini, warga yang jauh rumahnya dari TPSS mulai melakukan sistem pengumpulan samapah. ''Sampah-sampah mereka dikumpulkan sementara dan kemudian dibuang ke TPSS. Biasanya, penggerak ini adalah karang taruna atau lain sebagainya,'' katanya menjelaskan. Wayan juga menyayangkan, saat ini, masih banyak warga yang membuang sampah tidak pada waktu. Artinya, mereka membuang sampah setelah jadwal pengangkutan sampah. Akibatnya, lanjut dia, sampah terlihat seperti tidak diangkut. Hal itu, mengakibatkan kurang indah untuk dipandang mata. Karena itu, lanjut Wayan, pihaknya berharap, warga Kota Sukabumi untuk membuang sampah ke TPSS sebelum waktu pengangkutan. Dengan demikian, kindahan Kota Sukabumi akan semakin terlihat dengan tidak adanya sampah di TPSS. ''Kalau ada sampah baru, lebih baik membuangnya ke TPSS menjelang jam angkutan berikutnya. Biarlah sampah itu dikumpulkan dulu di rumah masing-masing,'' katanya menandaskan. Mengenai target retribusi kebersihan, kata Wayan menjelaskan, pihaknya optimis bisa mencapainya. Kata dia, target pendapatan retribusi kebersihan dari pasar sebesar Rp 164 juta. Sedangkan retribusi dari perumahan sebesar Rp 161 juta. ''Saat ini, kita sudah mencapai sekitar 60 hingga 70 persen dari target. Ini mungkin bisa dicapai karena masih ada beberapa bulan lagi hingga akhir tahun,'' katanya menandaskan. Laporan : ako Post Date : 14 September 2004 |