|
Depok, Kompas - Ketika Jakarta, Bekasi, dan Tangerang dilanda banjir, Kota Depok yang bertetangga dengan Jakarta juga tidak luput dari sergapan banjir. Akan tetapi, banjir di Kota Depok tidak berlangsung lama. Pada hari Minggu (4/2), banjir di Kota Depok mulai surut. Ketinggian air di Sungai Ciliwung yang pada hari Sabtu mencapai 4,5 meter turun menjadi 2,5 meter pada hari Minggu. Meski demikian, sekitar 200 rumah di wilayah Cimanggis dan Sukmajaya masih tergenang antara 30 dan 60 cm. Rumah-rumah yang sampai Minggu sore masih tergenang adalah 150 rumah di Kompleks Taman Duta dan Bukit Cengkeh di Kecamatan Cimanggis dan 25 rumah di Tirtajaya di Kecamatan Sukmajaya. Di Kelurahan Kemiri Muka masih ada 10 rumah yang terendam. Warga diungsikan di gedung SD Negeri Pondok Cina 2. Wakil Wali Kota Depok Yuyun Wirasaputra kepada Kompas, Minggu, mengatakan sebenarnya Kota Depok masih relatif aman dari banjir. Banjir di Taman Duta dan Bukit Cengkeh sudah langganan jika hujan deras turun. Kendati demikian, Pemkot Depok sudah membuka Posko SAR dan PMI untuk membantu korban banjir. "Depok masih relatif aman. Kalau hujan tidak turun lagi, kami optimistis banjir di Depok segera surut," kata Yuyun. Letak Depok sekitar 40 meter dari permukaan laut membuat wilayah ini sangat jarang dilanda banjir. Posisi Depok Kalau Kota Depok banjir, Jakarta pasti sudah tenggelam. Ternyata hal itulah yang terjadi saat ini. Posisi dataran Depok lebih tinggi daripada Jakarta. Sehari sebelumnya, air Sungai Ciliwung mencapai 4,5 meter dan arusnya sangat deras. Akibatnya, empat rumah di bantaran Sungai Ciliwung di bawah Jembatan Juanda hanyut. Banjir kiriman dari Bogor itu akhirnya masuk Jakarta hari Sabtu malam hingga Minggu dini hari, menenggelamkan wilayah di bantaran Sungai Ciliwung di Jakarta. (KSP) Post Date : 05 Februari 2007 |