20 Ribu Keluarga Terlibat Pemilahan Sampah

Sumber:Koran Tempo - 03 Maret 2011
Kategori:Sampah Luar Jakarta

YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota Yogyakarta tidak akan menambah luas tempat pembuangan akhir meskipun daya tampung TPA Piyungan semakin tidak memadai. Jumlah tempat pembuangan sampah di sekitar permukiman juga tidak akan ditambah. "Soalnya kami berkonsentrasi untuk mendidik keluarga agar mampu memilah dan mengolah sendiri sampahnya," ujar Suyono, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, kemarin.

Berdasarkan Data Badan Lingkungan Hidup, hingga saat ini 20 ribu keluarga di Kota Yogyakarta telah mendapat pelatihan mengenai metode pemilahan sampah menjadi tiga bagian, yaitu sampah organik, plastik, dan kertas. Sosialisasi dilakukan melalui gerakan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga alias PKK yang melibatkan ibu-ibu.

Menurut Suyono, mereka menyiapkan dua fasilitator di kecamatan dan minimal dua kader di tingkat kelurahan untuk mengawal program ini. Targetnya lima tahun mendatang semua keluarga di Kota Yogyakarta sudah bisa memilah sampah.

Dengan program ini, Pemerintah Kota Yogyakarta berharap kiriman sampah ke TPA akan berkurang karena setiap sampah yang keluar dari rumah pasti dipungut pemulung dan disetor ke pabrik-pabrik pengolahan sampah. "Jika setiap rumah sudah biasa memilih dan memilah sampah, akan ada pengurangan jumlah sampah hingga 30 persen," ujar Suyono.

Sebenarnya ada wacana untuk memperluas TPA Piyungan atau memindahkannya ke tempat lain, tapi sulit diwujudkan karena ketiadaan lahan. Apalagi amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mengimbau pemerintah daerah membangun sistem pengelolaan sampah.

Bahkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pernah mengatakan bahwa memindahkan TPA tidak menyelesaikan persoalan karena berpotensi memunculkan masalah baru. Sultan mengusulkan untuk memanfaatkan teknologi pengolahan sampah untuk mengatasi kendala daya tampung TPA Piyungan.

Upaya Kota Yogyakarta ini, menurut Suyono, akan jauh lebih efektif apabila pemerintah pusat juga mau menekan perusahaan yang produknya menghasilkan sampah untuk membiayai pembangunan sistem pengelolaan sampah untuk produk mereka di setiap daerah. ADDI MAWAHIDUN IDHOM



Post Date : 03 Maret 2011