|
MAKASSAR (SINDO) – Sebanyak 20 kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan,masuk dalam program bank sampah yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar. Program ini dilakukan dalam rangka menjadikan Kota Makassar menjadi hijau dan bersih (green and clean). Menurut Asisten II Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Pemkot Makassar Burhanuddin Ms, untuk tahap awal, sebagai contoh baru 20 kelurahan dari 143. Dua puluh kelurahan itu, di antaranya Panaikang, Karang Anyar, Ujung Pandang Baru,Tamalanrea,serta Camba Berua. Sisanya, akan dibina secara bertahap dan berkesinambungan, setelah dievaluasi terhadap hasil pelaksanaan program di kelurahan sebelumnya. “Sebenarnya program ini sudah dimulai pada Desember dengan bekerja sama tim dari Makassar Green and Clean (MGC),” jelasnya saat ditemui di DPRD Makassar, kemarin. Program ini murni dari MGC,sedangkan pemkot hanya sebagai fasilitator antara masyarakat dan pihak ketiga. Dalamhalinihanya mengarahkan lurah untuk mengimbau masyarakatnya berpartisipasi dalam program tersebut, kemudian mencarikan pihak ketiga yang hendak membeli sampah dari masyarakat. Untuk bank sampah ini, warga dibuatkan dua tempat pembuangan, yakni satu untuk sampah organik dan satu anorganik. Tujuannya,bisa memudahkan dalam proses pemilahan sehingga calon pembeli dengan mudah langsung mengambil sampah yang diinginkan. “Kebanyakan warga membeli sampah anorganik. Sisanya,sampah organik digunakan sebagai pupuk atau kompos,”paparnya. Untuk sistem pembelian sampah ini, baru Koperasi MANTA yang melirik sampah anorganik warga, sisanya diharapkan ada dari pihak ketiga lainnya. Dia mengungkapkan, program ini sangat bagus dan bisa membantu pemkot mengurangi sampah yang akan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Kendala yang dihadapi masyarakat menyangkut sistem pengangkutan sampah kepada pihak ketiga diakibatkan tidak adanya kendaraan khusus di setiap kelurahan. “Kami sangat berharap pihak ketiga membeli sampah di lokasi kelurahan sehingga masyarakat tidak harus mengeluarkan uang untuk pengangkutan,”ucapnya. Dia menambahkan, ke depan, diharapkan masyarakat tidak hanya menjual sampah, tapi juga bisa memberdayakan sampah dengan membuat kerajinan tangan. Pengusaha Pemilihan Sampah M Farhan menyatakan, program pemkot sangat baik, sebab memudahkan pihaknya untuk langsung membeli. Apalagi,sampah itu sudah dipisah berdasarkan kelompok material yang dimilikinya, seperti sampah plastik, sampah kertas. “Kalau saya diberi kesempatan ikut dalam program MGC, akan menyiapkan pengangkutan sampah dari rumah warga ke lokasi pemilihan,”ujarnya. Diketahui, per harinya produksi sampah yang dihasilkan masyarakat Makassar mencapai 500 ton. Sebanyak 73% merupakan sampah organik dan sisanya sampah anorganik. Sementara MGC merupakan lembaga pemerhati masalah kebersihan yang ada di Makassar. (suwarny dammar) Post Date : 11 Februari 2009 |