|
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerja sama dengan Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri Institut Teknologi Bandung (LAPI-ITB) akan membantu korban banjir di Jakarta lewat penyediaan teknologi pembersihan air sehingga layak minum. Dua alat itu akan ditempatkan di Kampung Pulo, Jakarta Timur dan Kalibata, Jakarta Selatan. "Penyediaan air layak minum ini sangat dibutuhkan warga korban banjir karena mereka tidak bisa lagi mengandalkan air tanah. Kebutuhan air minum inilah yang akan dipenuhi oleh teknologi milik LAPI-ITB," kata Ketua Umum IDI dr Zaenal Abidin kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (22/1). Pada kesempatan itu, ia didampingi Ketua Komite Tanggap Bencana PB IDI dr Kamaruddin Askar dan dr Adriansyah Bahar. Dijelaskan, mobil pembersih air milik LAPI-ITB baru akan jalan dari Bandung ke Jakarta pada Kamis (23/1) langsung ke tujuan masing-masing. Dibutuhkan lahan yang luas dengan tanah yang stabil untuk proses pembersihan dari air sungai menjadi air layak minum. "Dua tempat itu dipilih karena ada lahan stabil untuk mobil, wadah air bersih, lokasinya dekat dengan sungai dan jumlah pengungsinya terbanyak. Mesin itu mampu mengubah air kotor menjadi air bersih 5 liter per detik. Sementara wadah mampu menampung 6.000 liter air yang bisa langsung dimanfaatkan warga setempat," tuturnya. Ditanyakan apakah tidak terlambat bantuan air bersih diberikan saat ini, Zaenal mengatakan, belum terlambat karena hujan diprediksi masih akan berlanjut hingga seminggu ke depan. "Terus terang saja, kami kehilangan kontak dengan pemilik mesin pembersih air buatan LAPI-ITB, Rusnandi Garsadi, yang kini menjadi konsultan air di Belanda. Setelah kontak-kontakan beberapa hari lalu, beliau setuju untuk bantuan ini. Bahkan siap terbang ke Jakarta," ujar Zaenal seraya menambahkan bahwa kerja sama IDI dengan LAPI-ITB dalam penyediaan air bersih telah dilaksanakan lama, sejak 2007 lalu. Ditambahkan, mobil air bersih itu tengah dipersiapkan dalam hal alat, bahan, dan tenaganya. Direncanakan mobil itu akan beroperasi selama 10 hari ke depan, berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta. Pada kesempatan itu, Zaenal mengingatkan masyarakat termasuk koleganya untuk menggunakan sepatu bot saat hendak ke lokasi banjir agar kaki terlindungi dari berbagai luka dan cedera akibat terkena benda tajam.
Post Date : 23 Januari 2014 |