|
PURWOREJO - Sebanyak 10 ribu jiwa lebih yang tersebar di tujuh kecamatan membutuhkan pasokan air bersih. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, kecamatan yang paling parah adalah Kecamatan Grabag. Walaupun hanya terjadi di tiga desa yakni Desa Trimulyo, Rowodadi dan Bendungan, namun jumlah jiwanya mencapai 2.416 yang terdiri atas 598 KK. Sementara daerah langganan kekeringan tertinggi lainnya yakni Kecamatan Kemiri, utamanya di Desa Wanurojo, Sokogelap dan Turus dengan jumlah jiwa membutuhkan air bersih sebanyak 2.104 dari 660 kepala keluarga. Wilayah selanjutnya yang membutuhkan air yakni di Kecamatan Purworejo dengan jumlah mencapai 2.108 jiwa dari 630 kepala kelurga. Pengiriman Air Sedikitnya ada lima desa yang berada di sebelah timur dan berhimpitan dengan Kecamatan Kaligesing yang selama ini juga menjadi kawasan langganan droping air bersih. Kelima desa itu yakni Desa Wonotulus, Sudimoro, Sidomulyo, Donorati dan Donorejo. Selain tiga kecamatan yang menempati peringkat teratas itu masih ada empat kecamatan lain yang membutuhkan pasokan air bersih yakni Kecamatan Bagelen (5 desa, 1.477 jiwa), Kecamatan Pituruh (4 desa, 1.115 jiwa), Kaligesing (2 desa, 644 jiwa) serta Kecamatan Gebang (2 desa, 220 jiwa). Kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Boedi Hardjono membenarkan jika kawasan tersebut selama ini merupakan daerah awal yang menjadi langganan bantuan air bersih. "Terhitung mulai tanggal 1 September kemarin, kami mulai melakukan pengiriman air bersih ke desa-desa yang telah meminta pasokan. Itu akan dilakukan secara bergilir setiap hari," ujarnya, kemarin. Boedi menambahkan, dari data yang sudah ada, tidak menutup kemungkinan jumlah desa dan jiwa yang membutuhkan air bersih akan meningkat. "Data yang ada saat ini merupakan data awal, masih memungkinkan untuk bertambah. Tapi kami telah siap dengan alokasi dana sebesar Rp 80 juta dan masih ada bantuan dari BPBD provinsi dan Bakorwil II Kedu Surakarta," imbuhnya. (K42-78,58) Post Date : 04 September 2014 |