Persoalan air bersih di Desa Sukomulyo kini sudah sedikit teratasi.
Sebuah sumur artesis (bor) dengan 4 tandon besar siap mengucurkan air untuk
kebutuhan warganya.
"Air di sini
(Sukomulyo) memang sulit," kata Huda salah satu warga kepada wartawan,
Minggu (7/7/2013).
Huda mengatakan,
PDAM memang sudah masuk, tetapi tidak semua warga mempunyainya karena biaya
pasangnya yang cukup mahal. Lagipula, saat musim kemarau, aliran air PDAM lebih
sering mati. Dan selama 2 tahun ini, air PDAM di Sukomulyo tidak mengalir.
"Kami terpaksa
membeli air melalaui truk tanki. Untuk biayanya, kami urunan," lanjut Huda.
Air sumur, kata
Huda, sudah tak muncul lagi. Kalaupun ingin membuat sumur artesis diperlukan
biaya yang sangat mahal karena kedalaman puluhan meter belum cukup untuk
memuncratkan air. Air mungkin akan memancar jika sudah dibor pada kedalaman
ratusan meter.
"Kami ada
biaya dari mana," keluh Huda.
Sumur artesis itu
sendiri merupakan wujud CSR dari PT Lautan Luas bersama 4 anak perusahaannya
yang ada di Gresik. Sumur yang berlokasi di belakang Masjid raudlatul Anwar
tersebut dibor pada kedalaman 200 meter dan ditampung dalam 2 buah tandon
berkapasitas 5.200 liter dan 2 buah tandon bekapasitas 2.000 liter.
"Untuk teknisnya,
kami serahkan kepada warga," ujar Business Project Manager PT Lautan Luas
Ridwan Adipoetra seusai acara Peresmian sumurbor program CSR Lautan Luas Group
di Desa Sukomulyo.
Sayangnya Ridwan
enggan menjelaskan berapa biaya untuk program bantuan masyarakat tersebut.
"Maaf kami tak bisa sebut nilainya. Jangan dilihat nilainya tetapi
bagaimana program ini bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujar Ridwan.
Post Date : 08 Juli 2013
|