Kondisi kota Jakarta
yang belum memiliki sewerage system (sistem aliran pembuangan) dinilai sebagai
penyebab sebagian besar saluran drainase jalan di ibukota menjadi over capacity. Akhirnya menyebabkan banjir dan genangan di
berbagai titik.
"Seharusnya
drainase itu untuk menampung air hujan dari jalan sehingga tidak ada genangan
dan banjir, tapi faktanya air pembuangan rumah tangga, cucian, mandi, limbah,
semua masuk ke drainase," ujar Kadis PU, Manggas Rudy Siahaan, saat
menggelar konferensi pers di kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Jumat
(24/1).
Menurutnya,
dengan bercampurnya air pembuangan ke drainase tersebut mengakibatkan drainase
sistem selalu meluap ketika banjir.
"Karena
keperluan sewerage bertemu dengan drainase system, akibatnya saluran drainase selalu meluap kalau
banjir, belum lagi bercampur dengan lumpur dan sampah yang membuat daya tampung
saluran air berkurang," ungkap Manggas.
Post Date : 24 Januari 2014
|