2 Orang Tewas Terseret Banjir Bandang di Agam

Sumber:Media Indonesia - 09 November 2008
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

BANJIR bandang yang membawa material tanah longsor di Jorong (Dusun) Usang, Nagari (Desa) Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), terjadi Jumat (7/11) malam. Akibat peristiwa itu, dua korban tewas dan empat lainnya belum ditemukan.

Korban meninggal yang ditemukan kemarin adalah Afnida, 45, dan anaknya, Mediana, 13. Empat korban yang belum ditemukan adalah suami Afnida, Nadir Syam, 53, dan anak mereka lainnya, Syahrul Safar, 9. Selain itu, korban hilang adalah pasangan Makmur, 70, dan Niman, 60.

Dua korban selamat dari banjir bandang adalah Suci Maharani, 15, dan Afrizal, 5. Suci dan Afrizal yang merupakan anak Afnida. Keduanya mengalami luka-luka cukup parah dan dirawat Rumah Sakit Achmad Muchtar, Kota Bukittinggi.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 20.30 WIB ketika sebagian besar warga di daerah itu berada di rumah. Hujan deras yang berlangsung terus-menerus sejak sore telah mengakibat Sungai Batang Baburai meluap dan longsor di daerah yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Tanah longsoran bercampur air dalam jumlah besar itu menyapu kawasan tersebut hingga sepanjang enam kilometer. Sebagian besar yang terkena banjir bandang adalah persawahan, sedangkan permukiman penduduk hanya di Jorong Usang.

Luapan sungai yang membawa ribuan kubik tanah longsor menerjang enam rumah warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Batang Baburai. Selain meluluh lantak rumah-rumah tersebut, banjir bandang juga menyeret keluarga Nadir Syam dan keluarga Makmur.

Tim Search and Rescue (SAR) dan sejumlah aparat setempat hingga kemarin sore mencari dua korban yang hilang hingga radius tiga kilometer dari lokasi kejadian.

Upaya itu cukup sulit dilakukan karena hujan deras masih berlangsung dan dua jembatan penghubung di daerah itu ikut terseret longsor.

Camat Malalak Dandi Pribadi mengatakan pencarian korban dilakukan antara lain dengan cara harus membuka jalan yang tertimbun lumpur. Akibat timbunan lumpur tersebut sekitar 250 warga Jorong Sasai Kandang terisolasi.

Hingga kemarin sore, ratusan warga Malalak Timur telah diungsikan ke sejumlah lokasi aman, seperti sekolah dan puskesmas untuk menghindari longsor dan banjir susulan karena hujan deras masih mengguyur kawasan itu.

Kawasan terjadi bencana tersebut merupakan zona merah yang rawan longsor. Sebagian tanah di daerah itu berada dalam kondisi retak akibat dihantam gempa pada 2007 lalu. Kondisi tanah yang retak itu menyebabkan tanah mudah bergerak saat diguyur hujan deras. (AA/HR/N-1)



Post Date : 09 November 2008