|
Sekretaris Provinsi Sulut Ir Siswa Rahmat Mokodongan, selaku Ketua Pokja Sanitasi Sulut, membuka langsung sosialisasi Program Hibah Sanitasi SAIIG-AUSAID Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) Provinsi Sulut, Rabu (12/6) kemarin, di ruang Mapaluse. Menurut Sekprov, lima tahun terakhir ini kinerja pembangunan di Provinsi Sulut menunjukan perkembangan yang menggembirakan, indikatornya antara lain, penurunan tingkat kemiskinan sebesar 7,64 % dan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 8 % di tahun 2012. “Ingat disamping keberhasilan yang sudah ada, masih terdapat beberapa indikator pembangunan lainnya yang perlu ditingkatkan diantaranya, pembangunan sanitasi,” terang Sekprov. Menurut Putra Totabuan ini, hasil capaian triwulan pertama Tahun 2013, tingkat penyerapan dana hibah ini masih relatif rendah, yakni dibawah 50 %, yang disebabkan oleh minimnya pemahaman kabupaten/kota mengenai keberadaan dan persyaratan untuk memanfaatkan. Karena itu, guna meningkatkan daya serapnya, maka Pemprov bekerjasama dengan Pokja Sanitasi Provinsi, berinisiatif untuk menggelar kegiatan sosialisasi dan advokasi kepada para pengambil keputusan di tingkat kabupaten/kota, khususnya bagi daerah yang sudah memiliki strategi sanitasi. “Program ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia dalam bentuk hibah (Grand) sebesar 40 Juta Dolar Australia. Dana ini diperuntukan untuk membiayai sektor air limbah dan persampahan yang ada di kabupaten/kota se-sulut dan sampai akhir tahun 2012 persentasi akses sanitasi baru mencapai 45,60 % dari target 55,59 % dalam RPJMD. Oleh karena itu, melalui keikutsertaan Provinsi Sulut dalam PPSP ini, kita harus kejar ketertinggalan tersebut. Sembari menginformasikan, saat ini telah ada 10 kabuoaten/kota yang menjadi peserta program PPSP (7 kab/ko sebagai peserta program sejak tahun 2012 dan 3 kabupaten/kota sebagai peserta program 2013), sedangkan 4 kabupaten/kota, yaitu, Bitung, Minsel, Bolmong, Boltim diharapkan menjadi peserta program PPSP Tahun 2014 mendatang,” jelas mantan Sekda Bolmong ini. Menurutnya juga, PPSP adalah Road Map Pembangunan Sanitasi di Indonesia yang dimaksudkan untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia memenuhi tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yakni mengurangi hingga setengah jumlah penduduk yang tidak punya akses berkelanjutan pada air yang aman diminum dan sanitasi yang layak pada tahun 2015. “Guna memenuhi target ini setidaknya ada tiga sasaran yang harus kita lakukan yakni, menghentikan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) pada Tahun 2014 diperkotaan dan pedesaan, penguranan timbunan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang ramah lingkungan serta pengurangan genangan di 100 kabupaten/kota seluas 22.500 hektar,” pungkas mantan pejabat Walikota Kota Kotamobagu ini.
Post Date : 14 Juni 2013 |