|
Djoike Karouw, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Tomohon berharap, krisis air bersih yang dialami masyarakat di daerah ini selama beberapa bulan terakhir, akan segera berakhir dengan mulai beralihnya musim dari kemarau ke hujan. "Krisis air bersih di Tomohon memang sulit diatasi sebab persoalan utama yang menyebabkan masalah itu terjadi, karena debit air di sumber utama memang sudah sangat sedikit akibat musim kemarau. Tapi, mudah-mudahan dengan mulainya musim penghujan, debit air di sumber-sumber air bisa bertambah lagi," kata Karouw, akhir pekan lalu. Di mata air Malimbukar misalnya, debit air menurut Karouw berkurang drastis dari awalnya bisa mengalirkan air dengan kecepatan hingga 60 liter per detik kini tersisa 10 liter per detik bahkan kurang dari itu. Padahal sumber air tersebut sangat dibutuhkan masyarakat terutama yang berada di wilayah Tomohon Selatan dan Timur. "Sumber yang diandalkan PDAM Tomohon sekarang hanya di mata air Sineleyan, karena tersedia memadai meski musim kemarau. Tapi, terbatas juga jalur distribusinya sebab hanya meng-cover wilayahTomohon Tengah atau area pusat kota saja," tuturnya. Di wilayah Tomohon Utara tambah Karouw, pelayanan air bersih juga sulit dioptimalkan, sebab sarana prasarana yang dibangun oleh pemerintah provinsi, belum juga diserahkan ke pemerintah daerah. "Jika sudah diserahkan mungkin bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan air dengan lancar terutama yang bermukim di wilayah Tinoor," ungkapnya. Kiky Sualang, warga Paslaten I, Kecamatan Tomohon Timur berharap pelayanan air bersih dari PDAM terus dioptimalkan, sehingga masyarakat tak lagi membeli air dari tetangga maupun mengandalkan air isi ulang. "Di sini sudah ada jaringan air PDAM, tapi karena jarang mengalir, maka saya terpaksa membeli air dari tetangga yang memiliki stok lebih dari sumur," terangnya. Oscar Lolowang, warga Tinoor, Kecamatan Tomohon Utara berharap krisis air bersih di daerahnya dapat segera berakhir. Tak hanya mengandalkan sumber air dari pegunungan, tapi juga dari sarana prasarana air bersih yang dibangun pemerintah. "Jika sarana prasarana sudah dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, tapi tidak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, maka jadinya mubazir. Pada hal di sini masyarakat sangat membutuhkan sarana itu digunakan untuk mencukupi kebutuhan air bersih setiap hari," tukasnya. Post Date : 29 Oktober 2014 |