BATU - SURYA- Tidak lancarnya aliran air PDAM mengecewakan sekitar 2.279 pelanggan PDAM Kota Batu di dataran tinggi. Para pelanggan berharap segera mendapat prioritas layanan air 24 jam.
Selama ini, mereka hanya mendapat suplai air bersih 12-18 jam. Bahkan 936 di antaranya hanya mendapatkan air dua hari sekali.
“Memang kami sadari kawasan kami ini memang lebih tinggi. Tapi, kami berharap PDAM bisa segera mengaliri air ke keran rumah kami setiap hari,” keluh Sugito, warga Pesanggrahan Kota Batu.
Sugito menambahkan, selama ini air PDAM mengaliri keran rumahnya hanya sekali dalam dua hari. Hal ini membuatnya harus membeli tandon air untuk menampung lebih banyak air.
Plt Direktur Utama PDAM Kota Batu, M Robiq, mengakui saat ini pihaknya belum bisa sepenuhnya memberikan pelayanan air selama 24 jam penuh kepada pelanggan di dataran tinggi. Sedikitnya ada empat wilayah dari 14 wilayah pelanggan PDAM yang kini belum terlayani 24 jam penuh di antaranya, Desa Pesanggrahan dan Songgokerto yang hampir sebagian besar hanya dialiri dua hari sekali. Sedangkan Kelurahan Sisir dan sebagian Nganglik baru mendapat layanan aliran air 12-18 jam.
“Memang saat ini belum semuanya dapat air full 24 jam, tetapi setiap bulan kami terus melakukan perbaikan, sehingga semuanya bisa terlayani 24 jam secara penuh,” ungkap Robiq, Rabu (16/6).
Robiq, mengaku saat ini pihaknya terus memperbaiki layanan bahkan hingga akhir bulan Mei lalu, jumlah pelanggan yang mendapat layanan 24 jam sudah naik 10 persen dari yang dulunya hanya 66 persen menjadi 76 persen yang sudah merasakan layanan maksimal. Hanya saja, kendala tuanya pipa yang digunakan untuk mengalirkan air membuat banyak air yang terbuang, sehingga tekanan dan debit air yang seharusnya sampai ke rumah pelanggan pun menjadi berkurang.
“Selain topografi dua wilayah yang cukup tinggi itu, jaringan pipa yang dipasang di kawasan itu ternyata masih banyak yang simpang siur. Akibatnya aliran air pun jadi terganggu, ke depan kami akan berusaha menata kembali jaringan pipa itu menjadi lebih efisien,” janji Robiq.
Ditambahkan Robiq, agar semua pelanggan terlayani 24 jam penuh, cara yang paling cepat adalah menggunakan bantuan mesin pompa air. Sayangnya cara itu tak akan dilakukan PDAM karena butuh biaya operasional yang tinggi, terutama beban bea listrik.
“Apalagi sekarang Tarif Dasar Listrik (TDL) akan dinaikkan. Kami tak ingin nantinya mengubah tarif sesuai dengan biaya, itu sama saja dengan membingungkan pelanggan. Jadi lebih baik tetap memanfaatkan tekanan air yang ada,” tandasnya.nrea
Post Date : 17 Juni 2010
|