BREBES – Sebanyak 2.220 rumah di lima desa di Kecamatan Losari,Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,terendam banjir kemarin.
Belum ada laporan adanya korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.Kepala Seksi Bantuan Sosial, Dinas Sosial Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Brebes Khambali mengatakan, banjir terjadi akibat tanggul sungai Cisanggarung jebol. “Dari 2.220 rumah yang terendam terdapat sekitar 8.880 jiwa,” kata Khambali. Selain rumah, banjir juga meredam 212 hektare sawah milik warga. Bahkan, sekitar 4,5 ton padi yang siap panen pun ikut tergerus banjir.Kerugian lain yakni sekitar 700 ekor ayam dan 82 ekor kambing masih terjebak banjir. Menurut Udin,36,warga Desa Bojongsari, hujan deras yang terjadi pada Minggu (6/3) sore mengakibatkan tanggul Sungai Cisanggarung jebol.Luapan air mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 00.00 WIB.
Ketinggian air rata-rata mencapai 50 cm hingga satu meter. “Banjir menyebabkan kegiatan warga terhambat,”jelasnya. Jebolnya tanggul juga mengakibatkan perlintasan kereta api (KA) di Desa Bojongsari tergenang. Praktis, perlintasan ini tidak dapat dilalui selama enam jam.“KA tidak dapat melintas sejak pukul 02.00–08.00 WIB, tepatnya di jalur Ketanggungan Barat–Ciledug km 253,” jelas Kepala Resor 316 Ciledug Daop 3 Cirebon Sudarisno. Asisten I Setda Pemkab Brebes Muhamad Supriyono mengatakan, pihaknya telah mendirikan dapur umum dan menyalurkan bantuan makanan kepada korban banjir untuk beberapa hari ke depan.
“Bantuan lainnya akan diberikan dalam bentuk logistik lima hari untuk dikonsumsi warga hingga lima hari berikutnya,” ungkap Supriyono. Supriyono yang juga menjabat sebagai Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes menjelaskan, dari ribuan jiwa yang menjadi korban, tidak satu pun darimerekayangdiungsikankarena rumah mereka sampai saat ini masih layak huni.“Namun, kami tetap akan siaga di lokasi kejadian guna meng-hindari adanya korban,”pungkasnya. akrom hazami
Post Date : 08 Maret 2011
|