2.179 Rumah Terendam

Sumber:Kompas - 10 Desember 2010
Kategori:Banjir di Luar Jakarta

Subang, Kompas - Ribuan rumah dan ratusan hektar sawah di Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis kemarin, terendam banjir gara-gara luapan Sungai Ciasem. Hujan deras sejak Rabu (8/12) sore membuat Sungai Ciasem dan sejumlah sungai di wilayah utara Subang meluap.

Aparat Kantor Kecamatan Ciasem mencatat, banjir menggenangi 2.179 rumah dan 279 hektar tanaman padi di enam desa, yakni Desa Ciasem Hilir, Ciasem Tengah, Ciasem Baru, Dukuh, Jatibaru, dan Pinangsari. Tinggi genangan di beberapa lokasi permukiman mencapai 120 sentimeter pada Kamis pagi dan berangsur surut menjelang siang.

Selain Ciasem, sejumlah sungai di wilayah utara Subang juga meluap, seperti Sungai Batang Leutik di Kecamatan Sukasari, Cigadung di Kecamatan Pamanukan, dan Cilamaya di Kecamatan Blanakan. Luapan air menggenangi sawah-sawah di kanan-kiri aliran sungai yang umumnya ditanami padi dengan usia 1-15 hari.

Tidak ada korban jiwa akibat banjir itu. Namun, menurut Camat Ciasem Suwarna Samsudin, sedikitnya delapan rumah di Desa Pinangsari rusak berat akibat genangan dan arus deras air. Banjir juga menghambat aktivitas warga, terutama di dua desa terparah, yakni Ciasem Hilir dan Ciasem Tengah.

Menurut Kasih (45), petani di Desa Jatibaru, tanggul Sungai Ciasem jebol sepanjang 4 meter di Kampung Pasirsenang, Kamis dini hari. Akibatnya, persawahan yang sebelumnya aman dari banjir kini tergenang dengan ketinggian air 30-50 sentimeter.

”Jika banjir tidak surut dalam 4-5 hari, tanaman padi kemungkinan besar akan rusak dan mati. Petani sudah mengeluarkan ongkos sekitar Rp 1 juta per hektar untuk penyemaian benih, pengolahan tanah, dan penanaman,” kata Kasih.

Kepala Perum Jasa Tirta II Seksi Sukamandi Karyaman menambahkan, tingginya curah hujan membuat debit sungai meningkat drastis pada Rabu malam hingga Kamis pagi. Di Bendung Cijengkol, misalnya, debit meningkat dari 31 meter kubik (m3) per detik pada Rabu pagi menjadi 264 m3 per detik Kamis pagi.

Genangi pantura


Tinggi muka air Sungai Ciasem di titik pantau Jembatan Ciasem mencapai 7,5 meter di atas permukaan laut (mdpl), lebih tinggi daripada titik normal 4 mdpl. Air bahkan sempat menggenangi sebagian bahu jalan di jalur utama pantai utara (pantura) di sekitar Pasar Ciasem.

”Debit Sungai Ciasem yang bertemu Sungai Cijengkol di daerah Ciasem tak tertampung oleh saluran yang ada sehingga meluap. Apalagi, selain di daerah hulu di wilayah Subang selatan, hujan deras juga terjadi di hilir,” kata Karyaman.

Pemerintah daerah masih mendata kerugian akibat banjir tersebut. Korban mengaku belum berpikir untuk mengungsi.

Sementara di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, angin kencang dan gelombang setinggi 2 meter merobohkan 24 rumah di Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya. Sedikitnya 180 warga mengungsi akibat musibah itu. Angin kencang dan gelombang besar menghantam permukiman di wilayah Sungai Kakap, Rabu sore. (mkn/aha)



Post Date : 10 Desember 2010