2.142 Orang Terserang Diare

Sumber:Suara Merdeka - 15 November 2007
Kategori:Sanitasi
UNGARAN -Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk hidup sehat khususnya dalam penggunaan sanitasi yang sehat menyebabkan angka penderita diare cukup tinggi. Data di RSU Ambarawa, menunjukkan dalam satu tahun tercatat 2.142 penderita. Data tersebut belum yang masuk ke RSU Ungaran dan 25 puskesmas yang ada.

Hal tersebut terungkap dalam workshop tentang ''Strategi Pengelolaan Hak Dasar Bidang Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat'' di Kabupaten Semarang belum lama ini di Hotel Ngawen, Kopeng. Ikut memberikan masukan dalam acara tersebut Dr Tri Marhaeni Puji Astuti dari FIS Unnes, Dra Agustin MSi (Bappeda Kabupaten Semarang), serta dari Dewan Pendidikan.

Menurut dokter Rudi dari RSU Ambarawa, penyakit tersebut menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan di lingkungannya sangat rendah. Bahkan menurut Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Semarang Drs Bambang Prishardoyo MSi, kebiasan buruk tersebut terjadi di lingkungan sekolah.

Banyak sekolah yang tidak mempunyai kelengkapan sanitasi secara sehat. ''Sebagai contoh ada sekolah yang muridnya 120 orang, hanya memiliki satu WC, itu pun dikunci hanya untuk guru,'' tegasnya.

Bila demikian kasihan muridnya, mereka harus buang hajat di semak, kebun yang ada di sekitar sekolah.

Prioritas

Dewan Pendidikan, mendesak pada Pemkab Semarang dalam tahun anggaran mendatang untuk memprioritaskan sanitasi di lingkungan sekolah. Sesuai dengan standar minumum, perbandingan murid dengan WC adalah, satu WC untuk 30-40 muird. Memang ada beberapa sekolah yang telah memiliki sanitasi yang baik dan sehat seperti di SD Induk, Ungaran dan SMPN 3 Ungaran.

Kedua sekolah tersebut dapat menjadi contoh untuk sanitasi sekolah. ''Bahkan di kedua sekolah tersebut WC yang dimiliki mirip seperti hotel,'' tegas Bambang Prishardoyo yang juga ketua jurusan Ekonomi Pembangun, FE Unnes.

Untuk menjaga lingkungan sehat, Dewan Pendidikan juga minta masing-masing sekolah untuk melakukan penghijauan. Memasuki musim penghujan ini, Dewan Pendidikan menyediakan 6000 bibit pohon tanaman tegakan dari berbagai jenis. Tanaman tersebut selain sebagai pelindung sekolah juga dapat berfungsi sebagai sarana pembelajaran, biologi, botani serta fotosintitik bagi murid .(C17-16)



Post Date : 15 November 2007