|
BUMIAYU- Sebanyak 2.086 pelanggan PDAM Brebes sejak Senin hingga Rabu (1/2) kemarin tidak memperoleh pasokan air. Hal itu karena pipa transmisi utama dari mata air Bulakan, Desa Adisana, Minggu malam (29/1) putus diterjang banjir bandang. Selain memutus pipa besi berdiameter 150 sepanjang 75 meter, aliran Kali Keruh yang deras itu juga memporakporandakan 10 fondasi penyangga pipa. "Dari 14 tiang penyangga yang masih utuh empat tiang, lainnya ambrol terbawa arus," kata Kabag Teknik, Sritono, kemarin. Menurut dia, kerusakan lain juga terjadi pada pipa transmisi di Desa Penggarutan, Kecamatan Bumiayu. Pipa berdiameter 150 sepanjang 12 meter terkena longsor dan putus. Akibatnya, aliran dari mata air Podol terbuang percuma. Berkaitan dengan kerusakan pipa tersebut, bagian teknik kemarin masih berupaya melakukan penyambungan pipa secara darurat. Namun, pekerjaan perbaikan terhambat, karena hujan masih mengguyur wilayah Brebes selatan. Air hujan tersebut dengan cepat mengisi aliran Kali Pedes, sehingga pekerjaan tak maksimal. "Kita maunya bekerja lembur mengatasi kerusakan tersebut, tapi hujan yang terus menerus menyebabkan pekerjaan terhambat," paparnya. Dalam perencanaan jangka panjang, PDAM akan membangun kembali tiang penyangga pipa di dekat Saka Limalas yang merupakan jalan kereta api lintas selatan Purwokerto-Cirebon. Namun, pekerjaan tersebut menunggu saat musim kemarau. Penanggulangan sementara hanya bisa dilakukan dengan melakukan penyambungan pipa yang putus tersebut. Kali Kesekian Plt Direktur Ir Djoko Gunawan yang mengaku sudah melakukan peninjauan lapangan mengatakan kerusakan pipa transmisi itu merupakan kejadian kali kesekian. Pihaknya belum bisa memecahkan masalah pengalihan jalur pipa supaya tidak berisiko tinggi, sebab jalur tersebut dari sisi grafitasi cukup baik untuk mengalirkan air dari mata air Bulakan ke wilayah perkotaan Bumiayu. Putusnya aliran air juga dikeluhkan pelanggan di Kota Bumiayu. Mereka berharap masalah ini segera diatasi, sehingga kebutuhan air yang selama ini bergantung ke PDAM bisa cepat teratasi. Menurut sejumlah pelanggan, akibat macetnya pasokan air mereka terpaksa mandi, cuci, dan minum menggunakan air sumur. "Repotnya kalau sumur milik tetangga sudah lama tak berfungsi, terpaksa beli air mineral untuk kebutuhan masak dan minum," ujar mereka.(wh-19) Post Date : 02 Februari 2006 |