2.000 Warga Sulit Dapat Air

Sumber:Koran Sindo - 20 Oktober 2011
Kategori:Air Minum
PANGKALAN BALAI – Sekitar 2.000 warga Desa Regan Agung, Kecamatan Banyuasin III, kesulitan mendapatkan air bersih lantaran sumber air dan anak sungai telah mengering.
 
Kondisi ini sudah berlangsung sejak tiga bulan lalu dan hingga kini belum ada langkah pemerintah untuk mengatasinya. “Warga saya sudah lebih dari tiga bulan sulit dapat air karena sumber air,baik sumur ataupun anak sungai,kering,padahal selama ini hanya ini yang menjadi andalanwargakami,”kataKepala Desa(Kades) Regan Agung Nurleman Usman. 
 
Hujan yang turun sepekan lalu juga tidak membuat pasokan air bersih bertambah.Air sumur dan anak sungai warga malah berubah kuning karena bercampur lumpur yang terbawa hujan. “Airnya bercampur lumpur, sudah menguning, rasanya tidak bisa dipakai,”katanya. Untuk mendapatkan air bersih, sebagian warga desa membeli air bersih dari pedagang keliling. 
 
Namun,harganya tidak murah. Untuk memperoleh 200 liter air bersih, warga harus mengeluarkan dana Rp200.000.Sementara, masyarakat yang hidup dengan kondisi ekonomi pas-pasan terpaksa bertahan dengan memanfaatkanair- airsawahyangsebenarnya tidak layak konsumsi. Usman mengaku bersama perangkat desa sudah pernah mengajukan permintaan pembukaan saluran air bersih PDAM ke desanya.
 
Namun, sejak diusulkan tiga tahun lalu, hingga sekarang belum pernah direalisasikan. Jika permintaan saluran air bersih belum bisa dipenuhi dalam waktu dekat, dia mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuasin dapat membangun bak-bak penampungan air.
 
“Mungkin tiga bak ukuran besar, lalu diletakkan di Dusun I, II, dan III, baru kebutuhan air bersih bagi masyarakat dapat terpenuhi. Bahkan, lahan guna membangun bak-bak desa telah warga siapkan,”ungkapnya. Anggota Komisi III DPRD Banyuasin Rizal Friady mendesak Pemkab mencarikan solusi bagi kesulitan warga Desa Regan Agung.
 
Jika tidak dapat membuat jaringan PDAM di sana,pemerintah dapat menyalurkanairke bakpenampungan. “Dinas PU Cipta Karya dapat mencarikan solusi untuk membantu warga Desa Regan Agung, paling tidak untuk sementara menyediakan tedmon (tangki air) atau menyalurkan air melalui tangki-tangki dengan hargaairyanglebihterjangkau,” tandas politikus Demokrat ini. 
 
Kepala Dinas PU Cipta Karya Abi Hasan mengungkapkan, laporan kekeringan dan proposal bantuan atas ke-tersediaan air bersih hampir merata terjadi di Banyuasin. Akibatnya, terjadi proses pemilihan prioritas wilayah dalam penyaluran air bersih. 
 
“Desa Regan Agung itu sudah didata, tapi memang bergiliran untuk mendapatkan air bersih, mereka belum dapat. Kemampuan PDAM juga masih dikaji guna menjangkau daerah desa itu,”ungkap Abi. tazmalinda


Post Date : 20 Oktober 2011