|
JAKARTA, KOMPAS - Akibat perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut, diperkirakan sekitar 2.000 pulau di Indonesia pada tahun 2030 akan tenggelam. Karena itu, berbagai upaya untuk memperlambat pemanasan global harus dilakukan. Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengatakan hal itu sebelum acara penyerahan Sinar Mas Global Warming Competition Award, Rabu (16/1) di Jakarta. Rachmat Witoelar mengatakan, dalam catatan rata-rata tahunan, tahun 1998 memiliki rekor suhu terpanas mencapai 26,5 derajat Celsius, naik 1 derajat Celsius dari rekor sebelumnya. Meningkatnya pemanasan secara global ini memengaruhi permukaan air laut yang makin meningkat pula. Rachmat juga mengemukakan, hasil pemantauan tinggi permukaan air laut yang dilakukan pada 1925-1989 cenderung meningkat. Di Jakarta kenaikan permukaan air laut 4,38 milimeter per tahun, Semarang 9,27 milimeter per tahun, dan Surabaya 4,38 milimeter per tahun. Untuk memperlambat pemanasan global, banyak hal yang bisa dilakukan. Bagi kalangan pengusaha diimbau agar perusahaannya jangan mengeluarkan polusi ke udara. Di sisi lain harus menyiapkan dana dan melakukan upaya penghutanan kembali. Dalam upaya membangun kesadaran bagi masyarakat mengenai dampak dari pemanasan global, Garin Nugroho dari PT Karya SET Film bekerja sama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Sinar Mas mengadakan kegiatan workshop lingkungan hidup, lomba iklan layanan masyarakat, film, dan poster lingkungan hidup. (NAL) Post Date : 17 Januari 2008 |