|
Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyedian Air Minum (BPPSPAM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mentargetkan kinerja PDAM sesuai dengan target Millennium Development Goals (MDGs) akses air minum tahun 2015 mencapai 68,8 persen dan target 100 persen pada tahun 2019. Untuk mencapai target tersebut perlu dilakukan optimalisasi pendapatan PDAM melalui validasi air yang terjual.
Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyedian Air Minum (BPPSPAM), Tamin M. Zakaria Amin, Rabu (12/11) mengatakan agar pendapatan PDAM dapat meningkat tiga kali lipat, maka salah satu yang dapat dilakukan dengan penggantian meter pelanggan yang berumur lebih dari lima tahun, dan pada water meter yang menunjukkan pemakaian air kurang dari 10 meter kubik per bulan.
Namun pada kenyataannya beberapa PDAM terutama PDAM kurang sehat, belum melakukan penggantian water meter pelanggan. Hal ini terjadi karena tidak adanya kontrol terhadap pembacaan meter air. Hal ini menurutnya perlu diperbaiki. Sehingga dengan memperbaiki water meter dan juga mengatasi sambungan gelap maka akan volume air terjual akan meningkat drastis.
Menurutnya, kalau serius menangani bisa langsung menghasilkan uang. Jadi yang perlu diperbaiki misalnya sambungan gelap diatasi, water meter tidak berfungsi, dan water meter tidak akurat juga diatasi. Tidak dibutuhkan investasi besar untuk memperbaiki hal tersebut. “Kalau dilakukan hal itu, maka volume air terjual akan meningkat drastis,” kata Tamin.
Direktur PDAM “Surya Sembada” Kota Surabaya, Ashari Mardiono mengatakan, memaparkan harga bahan baku diantaranya listrik, air baku, dan bahan kimia akan terus naik setiap tahun. Untuk itu diperlukan optimalisasi melalui efektifitas dan efisiensi pemakaian. Selain itu kenaikan tarif air diharapkan tetap, sehingga perlu dilakukan optimalisasi pendapatan non tarif melalui penurunan optimalisasi pendapatan non tarif. “Optimalisasi non tarif ini dilakukan melalui penurunan NRW, rekategori, penambahan pemakaian, efektifitas penagihan, dan penertiban pelanggan,” katanya.
Direktur Teknik PDAM Kota Malang, Teguh Cahyono menambahkan, pihaknya terus melakukan efisiensi energi, ini dikarenakan 70 persen sistem pengaliran transmisi dan distribusi di PDAM Kota Malang menggunakan pompanisasi. Selain itu energi dan biaya listrik yang sangat. Menurutnya PDAM perlu melakukan audit pompa sehingga dapat diketahui apakah pompa yang digunakan bisa efisien atau tidak. Dengan dilakukan efisiensi maka akan menghemat anggaran PDAM.
Beberapa upaya yang dilakukan dalam efisiensi energi, yakni perbaikan dari sisi elektrikal, sistem perpompaan, sistem distribusi, sistem operasi dan penyesuaian tarif PLN. “Untuk sistem distribusi, kita menekan kehilangan air dan perubahan pola distribusi. Sementara sistem operasi kita menjaga kehandalan sistem perpompaan,” jelasnya.
Post Date : 13 November 2014 |