Ada
yang unik dengan pengelolaan sampah di SMKN 1 Kabupaten Pinrang, Sulawesi
Selatan. Pelajar setempat bisa menghasilkan uang hanya dengan menukar sampah
yang dikumpul dan diserahkan ke bank sampah, yang belum lama ini didirikan di
sekolah kejuruan tersebut.
Pendirian bank sampah ini sebagai bentuk
kepedulian terhadap lingkungan sekolah sekaligus pengelolaan sampah agar
memiliki nilai manfaat.
Kepala SMKN 1 Pinrang, H Abdul Azis, Kepada Kompas.com, Kamis (5/9/2013) sore tadi mengklaim sistem perbankan sampah
yang didirikan pihak sekolah adalah bank sampah pertama yang ada di Indonesia.
Penampungan sampah ini sebagai bentuk antisipasi dalam mengelola sampah agar
memiliki nilai manfaat.
"Bank sampah yang kami kelola juga mampu
menyerap tenaga kerja dan melibatkan mitra kerja dari pihak ketiga,"
katanya.
Mitra SMKN 1 Pinrang yang diintegrasikan dengan
gerakan 5R (reduce, reuse, recycle, replacedan replant) ini sebagai salah satu solusi untuk pengurangan
sampah anorganik di lingkungan sekolah, sehinggan tecipta lingkungan yang sehat
dan bersih.
Bank sampah merupakan konsep pengumpulan sampah
kering atau sampah anorganik dengan manajemen layaknya perbankan. Namun yang
ditabung bukanlah uang, melainkan sampah.
"Warga sekolah, seperti para guru dan pelajar
setempat yang menabung sampah, menjadi nasabah kami dan memiliki buku tabungan
tersendiri layaknya lembaga perbankan keuangan," paparnya.
Lebih jauh Azis menjabarkan, sampah yang ditabung
para nasabah, ditimbang dan dihargai sejumlah uang sesuai dengan jenis sampah
yang disetor. "Sampah-sampah yang terkumpul, selanjutnya akan kita jual ke
penadah. Sebagian sampah plastik kita manfaatkan sendiri untuk didaur ulang dan
menghasilkan produk kerajinan bernilai tinggi," tandasnya.
Post Date : 06 September 2013
|