|
Penertiban dan penataan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang menyisakan sampah-sampah yang cukup banyak. Baik berupa kayu, papan triplek, dan bambu bekas lapak PKL serta sampah lainnya. Dinas Kebersihan DKI Jakarta pun segera menurunkan 21 truk sampah ke kawasan sampah untuk mengangkut seluruh sampah tersebut. Kemudian membuangnya ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Unu Nurdin, mengatakan kebijakan penertiban dan penataan PKL di Pasar Tanah Abang tidak akan berhasil jika sampah dibiarkan begitu saja menumpuk. Selain itu, pelaksanaan kebijakan tersebut harus didukung oleh semua instansi terkait di jajaran Pemprov DKI, termasuk Dinas Kebersihan DKI. “Kami bertanggung jawab atas kebersihan kawasan Pasar Tanah Abang. Untuk menjaganya tetap indah, kami telah menurunkan 21 truk sampah untuk mengangkut seluruh sampah sbekas penertiban lapak-lapak PKL disana,” kata Unu, Selasa (13/8). Dipaparkannya, khusus untuk menangani sampah penertiban PKL Tanah Abang yang cukup banyak, 21 truk tersebut mengangkut sampah sebanyak 62 rit. Dengan rincian 43 rit pada hari Minggu (11/8) dan 19 rit pada hari Senin (12/8) kemarin. “Jenis sampah berupa puing-puing dan bongkaran lapak. Selain puluhan truk sampah, kita juga kerahkan alat berat berupa shofel loader,” ujarnya. Mengenai volume sampah yang diangkut, Unu mengakui belum mengetahuinya karena belum menerima laporan hasil timbangan sampah dari pihak TPST Bantargebang. “Nanti ya, kalau sudah ada laporan hasil timbangannya, pasti akan saya beritahukan,” tuturnya.
Post Date : 13 Agustus 2013 |