|
BENGKAYANG, KOMPAS — Warga Dusun Bonglitung, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, kesulitan air bersih. Penyebabnya, sumber air bersih warga, yaitu Sungai China, keruh dan tidak bisa digunakan lagi akibat penambangan emas tanpa izin sejak puluhan tahun lalu. ”Sebelum ada penambangan emas tanpa izin, untuk keperluan sehari-hari, warga menggunakan air Sungai China. Namun, Sungai China digunakan para pekerja emas tanpa izin sebagai lokasi penambangan sehingga menjadi keruh dan tidak bisa digunakan lagi,” ujar warga Dusun Bonglitung, Dwi Apriyanti (28), pekan lalu. Untuk itu, saat ini, air untuk mandi dan mencuci, warga mengambil air dari lubang bekas penambangan. Sementara untuk air minum, selain menggunakan air galon, warga juga mengharapkan air hujan. Untuk keperluan mandi dan mencuci, warga memilih air di lubang yang sudah cukup lama ditinggalkan para penggali. ”Kalau ada ikan, berarti air aman untuk digunakan. Artinya, bahan kimia dari pertambangan, seperti air raksa, sudah tidak ada lagi,” ungkap dia. Air itu pun hanya bisa digunakan dua hingga tiga kali karena air dari lubang bekas pertambangan tidak mengalir. Air tidak baik jika digunakan berkali-kali sebab kotoran menumpuk. Warga Bonglitung lainnya, Nek Wan (70), mengatakan, alternatif yang dilakukan warga adalah membuat sumur bor. Itu pun saat kemarau tidak bisa digunakan. ”Kalau sudah kemarau, kami mencari sumur warga lain yang masih ada air walaupun cadangan airnya tinggal sedikit. Kalau tidak ada, kebanyakan warga terpaksa mandi menggunakan air yang ada di lubang bekas penambangan emas,” kata dia. Nek mengatakan lebih lanjut, warga sebenarnya sangat membutuhkan air bersih dari perusahaan daerah air Minum. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi. Terbengkalai Pantauan Kompas pada Kamis, terdapat ratusan lubang bekas penambangan di Dusun Bonglitung. Lokasi bekas penambangan itu terbengkalai karena tidak bisa digunakan untuk alternatif lain, seperti ditanami karet dan tanaman pertanian lain akibat sudah terkontaminasi zat kimia pertambangan. Sungai China yang berada di dusun itu bahkan sampai kering akibat adanya saluran yang tertutup. Bekas aktivitas penambangan meninggalkan gundukan tanah yang menutupi aliran sungai. (ESA) Post Date : 19 Maret 2014 |