BANDUNG – Baru sekitar 50% masyarakat Kabupaten Bandung yang memiliki fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang baik. Untuk itu, Pemkab Bandung menargetkan membangun septic tank komunal di 18 titik atau sedikitnya di enam desa di Kabupaten Bandung.
Septic tank komunal tersebut rencananya dibangun untuk melayani 150 hingga 200 kepala keluarga (KK), dengan asumsi masing-masing KK terdiri atas lima jiwa. Sementara itu pada 2010,Pemkab Bandung baru membangun enam septic tank komunal di enam desa.
Keenam septic tank komunal tersebut dibangun di Desa/- Kecamatan Ciwidey,Desa Kopo Kec.Kutawaringin, Desa Gandasari Kecamatan Katapang, Desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih, Desa/Kecamatan Dayeuhkolot, dan Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu. “Pencemaran oleh limbah rumah tangga, khususnya di bantaran Sungai Citarum dinilai jauh lebih besar dibandingkan limbah yang dihasilkan industri.
Kalau industri letaknya mengelompok dan bisa dibangun IPAL (instalasi pengolahan air limbah) secara terpadu di lokasi tertentu.Akan tetapi, untuk limbah rumah tangga tersebar di mana-mana,” ungkap Bupati Bandung Dadang Moohamad Naser, akhir pekan lalu. Dadang menandaskan diperlukan septic tank komunal yang dibuat pemerintah.
“Tahun ini kita akan bangun lagi 18 titik septic tank yang difokuskan di sepanjang bantaran Citarum atau di daerah pemukiman padat maupun perumahan yang belum ada septic tank komunalnya. Dalam hal ini, partisipasi yang diharapkan dari masyarakat adalah menjaga dan memelihara septic tank itu,”ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan, Tata Ruang, dan Kebersihan (Dispertasih) Kabupaten Bandung, Indra Martono menambahkan, apabila septic tank komunal terbangun maka mempermudah pembangunan sistem sanitasi terpadu di Kabupaten Bandung. Selainitujugabergunauntuk menekan tingkat pencemaran lingkungan termasuk pencemaran di Sungai Citarum,jika limbah rumah tangga seperti tinja terus menerus dibuang ke sungai tanpa ada pengolahan sebelumnya, dikhawatirkan menimbulkan pencemaran,” jelas Indra. iwa ahmad sugriwa
Post Date : 13 Juni 2011
|